Gelar Soeharto Pahlawan Nasional, Baktiono: Pikirkan Luka Keluarga Korban, Jangan Ganggu Persatuan!
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 19 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Jangan Ganggu Persatuan Bangsa!
Sidang di PN Jl. Arjuno Surabaya PDI Promeg setiap hari Selasa, Kamis bersama sama Sidang PRD dengan terdakwa : M. Soleh, Dita Indah Sari dan Khun Husien Pontoh
Baktiono mengingatkan, wacana gelar pahlawan untuk Soeharto bisa menimbulkan luka sejarah dan perpecahan sosial. Ia meminta pemerintah, khususnya Kementerian Sosial, untuk lebih bijak dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
“Kalau ini dipaksakan sekarang, bisa menimbulkan pro dan kontra tajam. Lebih baik tunggu 50 tahun lagi, ketika pelaku sejarah dan para korbannya sudah tiada, agar bangsa ini tidak terbelah,” sarannya.
Ia menegaskan bahwa penilaian terhadap Soeharto tidak bisa dilepaskan dari sisi gelap kekuasaannya, terutama pelanggaran hak asasi manusia, pembungkaman kebebasan politik, hingga korupsi dan kolusi yang merajalela pada masa itu.
“Kalau ingin menghargai jasa seseorang, silakan. Tapi jangan menutup mata dari sisi gelap sejarah. Penghargaan itu harus membawa kedamaian, bukan membuka luka lama,” ujar Baktiono dengan nada tegas.
