Bencana Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Puluhan Makam Tertimbun
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 8 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Lumajang menimbulkan dampak serius, termasuk hilangnya puluhan makam akibat aliran air yang deras. Kejadian ini menunjukkan bagaimana bencana alam bisa mengubah wajah sebuah daerah dalam sekejap.
Dampak Bencana pada Makam dan Lingkungan Sekitar
Berdasarkan laporan yang diterima, jebolnya tanggul Kali Regoyo di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian menyebabkan banjir besar yang menghancurkan sejumlah makam. Sebanyak 20 makam dikabarkan hilang, sementara beberapa kijing juga terseret oleh air. Di sepanjang aliran sungai, terlihat kerangka tubuh manusia berserakan, menunjukkan betapa mengerikannya kejadian ini.
Kasun Gelandangan Petung, Hari, menjelaskan bahwa banyak jenazah masih hilang bersama material banjir. “Puluhan makam hilang karena memang diterjang banjir yang debit airnya sangat tinggi. Rata-rata itu makam baru,” ujarnya.
Upaya Pemulihan dan Pengamanan
Untuk mengantisipasi banjir susulan, warga setempat melakukan gotong royong membuat penahan air darurat. Tujuannya adalah agar dampak kerusakan yang dekat dengan kawasan sungai tidak semakin parah. Penahan air tersebut dibuat agar air tidak meluap lagi ke area yang rentan terkena dampak banjir.
Proses Pemulihan dan Identifikasi Jenazah
Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan identifikasi terhadap kerangka yang ditemukan. Beberapa tulang diduga merupakan kerangka tubuh manusia yang berserakan di sepanjang aliran banjir. Rencananya, kerangka tersebut akan dimakamkan kembali setelah keluarga jenazah dapat dihubungi.
Proses pemulihan ini membutuhkan koordinasi yang baik antara pemerintah setempat, warga, dan lembaga terkait. Diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk memastikan bahwa semua korban mendapatkan penghormatan yang layak.
Peran Masyarakat dalam Menghadapi Bencana
Warga setempat menunjukkan sikap tangguh dalam menghadapi bencana. Mereka tidak hanya fokus pada penyelamatan diri sendiri, tetapi juga membantu sesama dengan cara membuat penahan air darurat. Hal ini menunjukkan kebersamaan dan rasa solidaritas yang tinggi di tengah situasi sulit.
Dengan adanya upaya seperti ini, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi ancaman bencana alam di masa depan. Selain itu, perlu adanya edukasi dan pelatihan yang lebih intensif agar warga mampu mengambil tindakan cepat saat terjadi bencana.
Langkah Pemerintah dalam Menangani Bencana
Pemerintah Kabupaten Lumajang juga telah melakukan berbagai langkah untuk menangani dampak bencana. Mulai dari memberikan bantuan logistik hingga memperbaiki infrastruktur yang rusak. Namun, diperlukan dukungan lebih besar dari pihak luar agar proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan efektif.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan sistem peringatan dini guna menghindari terulangnya kejadian serupa di masa depan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih waspada dan siap menghadapi ancaman bencana.
Tantangan dalam Pemulihan
Meski ada upaya yang dilakukan, pemulihan pasca-bencana tetap menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya dan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah untuk memastikan bahwa semua kebutuhan korban terpenuhi.
Selain itu, perlunya pendekatan yang holistik dalam pemulihan, termasuk pemulihan psikologis bagi para korban. Bencana tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga berdampak pada mental dan emosional masyarakat.
Dengan langkah-langkah yang terarah dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan Lumajang dapat bangkit kembali dari bencana ini dan menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan di masa depan.





Saat ini belum ada komentar