DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, seruan untuk hidup sederhana terasa seperti angin segar. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam pidato perdananya, mengingatkan para wakil rakyat untuk menjalani hidup sederhana sebagai pondasi kepemimpinan yang bermakna.
Muzani menekankan bahwa hidup sederhana bukan berarti menjauhi kemajuan, melainkan sebuah prinsip moral yang berakar pada konstitusi.
“Hidup sederhana bukanlah berarti kita mengabaikan kemajuan atau menghindari pencapaian. Hidup sederhana mengajarkan kita untuk menghargai apa yang telah dimiliki,” kata Ahmad Muzani, Kamis (3/10/2024).
Bayangkan, jika para wakil rakyat mampu hidup sederhana, mereka akan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti keluarga dan persahabatan. Mereka akan lebih peka terhadap kebutuhan rakyat dan mampu menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.
“Dengan hidup sederhana, kita lebih fokus dengan hal-hal yang benar-benar penting seperti keluarga dan persahabatan,” ujarnya. Di samping itu, dia mengatakan bahwa tugas Pimpinan MPR dalam waktu ke depan tidaklah mudah.
Menurutnya hidup sederhana juga menjadi kunci untuk membangun kepercayaan rakyat. Dengan hidup sederhana, para wakil rakyat menunjukkan bahwa mereka tidak terjebak dalam kemewahan dan kesenangan duniawi, melainkan fokus pada tugas mulia untuk membangun bangsa.
“Di era digital yang serba cepat ini, hidup sederhana menjadi sebuah penyeimbang. Dengan hidup sederhana, kita dapat menemukan ketenangan dan kedamaian dalam diri, serta mampu melihat dunia dengan lebih jernih,” ujarnya.
Muzani menekankan kerja sama diperlukan antara para pimpinan MPR RI, pimpinan fraksi, dan para anggota MPR RI secara keseluruhan. Ia juga mengajak seluruh anggota MPR RI untuk menjaga kepercayaan rakyat dengan merenungkan nilai-nilai yang sesungguhnya penting bagi bangsa.
Seruan hidup sederhana dari Ketua MPR RI ini bukan hanya untuk para wakil rakyat, tetapi juga untuk kita semua. Mari kita renungkan makna hidup sederhana dan bagaimana hal itu dapat membawa kita menuju kehidupan yang lebih bermakna. (dk/ria)