Menanti Hari Terakhir Evakuasi di Sidoarjo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 6 Okt 2025
- comment 0 komentar

Hari Terakhir Operasi SAR di Ponpes Al-Khoziny
DIAGRAMKOTA.COM – Hari ini, Minggu (5/10), menjadi hari terakhir dari operasi pencarian dan evakuasi korban yang masih tertimbun akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga pagi ini, sebanyak 132 orang telah dievakuasi. Dari jumlah tersebut, 104 orang selamat, sedangkan 28 lainnya meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa diperkirakan pada Senin (6/10) akan dilakukan pembersihan sisa-sisa puing. Meski demikian, jika proses evakuasi belum selesai hingga akhir pekan, petugas akan tetap memperpanjang masa pencarian.
Hal serupa juga disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono. Ia menjelaskan bahwa target evakuasi adalah selesai pada besok. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya perpanjangan waktu jika proses belum rampung.
“Kita targetkan, tapi dalam hal ini kita lihat situasi nanti. Harapannya kalau bisa nanti di hari Minggu malam sudah selesai. Sehingga di hari Senin nanti kita upayakan ada asesment dan mungkin semacam clearance ya untuk kita slaber lagi lah mungkin kalau ada potensi-potensi yang kita harapkan ada korban yang bisa kita evakuasi lagi,” ujar Hery.
Ia menambahkan bahwa dua hal utama yang harus dilakukan yaitu evakuasi korban dan pembersihan material. Hal ini penting karena ketika puing-puing terangkat, akan memudahkan identifikasi jenazah atau korban yang masih diperkirakan ada di bawah.
BPBD Imbau Keluarga Inti Datangi Posko
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan kebutuhan logistik bagi para korban dan keluarga terdampak ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny terpenuhi dengan baik. Pemerintah daerah bersama Dinas Sosial dan relawan telah menyiapkan posko, dapur umum, serta tempat istirahat bagi keluarga korban.
Kapala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyatakan bahwa sejak hari pertama bencana, koordinasi lintas instansi berjalan optimal. Dapur umum sudah beroperasi dan bantuan logistik mengalir dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga kemanusiaan.
“Alhamdulillah hingga hari ini, mulai dari hari pertama, teman-teman Dinas Sosial sudah membuka dapur umum dan bantuan dari semua pihak sudah sangat banyak. Untuk makanan hingga hari ini tercukupi,” ujar Gatot dalam konferensi pers di Sidoarjo, Sabtu (4/10).
Posko bagi keluarga korban telah disiapkan di Dinas Kesehatan yang berseberangan dengan Rumah Sakit Bhayangkara Sidoarjo. Fasilitas di posko tersebut sudah dilengkapi dengan tenda, dapur umum, tempat tidur, hingga pendingin ruangan agar keluarga korban dapat beristirahat dengan nyaman.
Namun, Gatot mengimbau agar hanya keluarga inti korban yang datang ke posko atau rumah sakit untuk mencari informasi. Hal ini penting agar proses identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI dan Inafis berjalan lancar.
“Tetapi kami mohon agar yang hadir di sana adalah keluarga itu, jangan pamannya ataupun mungkin tetangganya atau omnya karena teman-teman DVI juga membutuhkan informasi dari keluarga itu yang lebih mengenali santri tersebut,” tegasnya.
Saat ini belum ada komentar