Imam Syafi’i Sentil Utang Rp1,59 Triliun: MP3 Surabaya Ingatkan Eri Cahyadi Tap MPR, Buka Data atau Mundur
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 11 jam yang lalu
- comment 0 komentar

“Wali kota itu pemegang kebijakan, bukan penonton sidang. Kalau sudah bicara triliunan rupiah, tanggung jawab moralnya juga triliunan. Jangan cuma hadir di baliho, tapi absen di transparansi,” sindirnya yang juga Dewan Pakar PB FMI Pusat ini .
Etika Publik Lebih Mahal dari Bunga Pinjaman
Menurut MP3 Surabaya, akar masalah bukan hanya soal pinjaman, tetapi soal cara pemerintah menjalankan amanah etika publik.
Andhonk mengingatkan kembali isi TAP MPR VI/2001 yang menyebut: “Pejabat negara yang kebijakannya menimbulkan keresahan masyarakat wajib mundur, meskipun belum ada pelanggaran hukum.”
“Etika publik itu bukan barang pameran. Kalau kebijakan dipersoalkan, buka datanya, jelaskan risikonya. Kalau salah arah, koreksi. Jangan defensif,” tambahnya.
Ia juga menyinggung gaya kepemimpinan Eri yang belakangan dianggap terlalu sibuk pada pencitraan ketimbang substansi.
“Pembangunan tak bisa ditutup dengan banner bertuliskan ‘Gotong Royong’. Kalau rakyat disuruh hemat, pemerintah juga harus puasa seremonial. Surabaya butuh keberanian, bukan pembenaran,” ujarnya.
Pinjaman Besar, Jawaban Kecil
Berdasarkan data yang dihimpun dari dokumen RAPBD 2026, Pemkot Surabaya berencana menempuh pembiayaan alternatif sebesar Rp1,59 triliun guna menutupi defisit akibat turunnya dana transfer pusat.
Namun hingga kini, detail perjanjian pinjaman, bunga, dan sumber pembiayaan belum pernah dipublikasikan secara resmi.