Ayam Ras Penyebab Utama Inflasi Probolinggo September 2025
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 7 Okt 2025
- comment 0 komentar

Inflasi Kota Probolinggo pada September 2025 Mencapai 0,28%
DIAGRAMKOTA.COM – Pada bulan September 2025, inflasi di Kota Probolinggo mencatatkan angka sebesar 0,28% secara bulanan (mtm). Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan Agustus yang sebelumnya mencatatkan deflasi sebesar 0,10%. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) mengalami kenaikan yang terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas tertentu.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina, inflasi pada bulan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil sebesar 0,15%. Di antara komoditas-komoditas yang menyumbang inflasi, daging ayam ras menjadi faktor utama dengan andil sebesar 0,17%.
Penyebab Kenaikan Harga Daging Ayam Ras
Kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh berkurangnya pasokan dan stok di tingkat pedagang eceran. Hal ini terjadi karena penurunan produksi unggas di tingkat peternak. Selain itu, kenaikan harga emas perhiasan juga turut berkontribusi, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga emas global pada bulan September. Sementara itu, kenaikan harga Sigaret Kretek Mesin (SKM) disebabkan oleh penyesuaian Harga Jual Eceran (HJE).
Komoditas yang Menurunkan Inflasi
Meskipun inflasi meningkat, beberapa komoditas berhasil menahan laju inflasi. Penurunan harga bawang merah, beras, tomat, cabai rawit, dan terong masing-masing memberikan andil deflasi sebesar -0,07%, -0,02%, -0,02%, -0,01%, dan -0,01%. Penurunan harga komoditas hortikultura ini didorong oleh meningkatnya pasokan akibat panen yang sedang berlangsung. Sementara itu, penurunan harga beras terjadi karena stabilnya pasokan ke pedagang eceran.
Upaya Pengendalian Inflasi
Laju inflasi di Kota Probolinggo masih terkendali dalam rentang sasaran meski mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Koordinasi solid di dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi salah satu faktor utama dalam menjaga stabilitas harga. Beberapa inisiatif dilakukan untuk memastikan pengendalian inflasi, seperti:
- Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak.
- Keikutsertaan dalam sosialisasi penilaian TPID Award Provinsi Jawa Timur 2025.
- Pembukaan Toko Kopi Siaga dan Warung Inflasi selama bulan September.
- Penyampaian infografis neraca pangan mingguan.
- Pemantauan harga bahan pangan pokok.
- Rakor rutin mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri.
Pandangan Ekonom
Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai bahwa inflasi yang terkendali di Kota Probolinggo memberikan sinyal positif bagi perekonomian. Ia menilai bahwa kolaborasi antar-lembaga dalam pemantauan produksi, pasokan, dan pergerakan harga komoditas pangan sangat penting untuk memperkuat mitigasi risiko inflasi.
Ia juga menyoroti bahwa pasokan daging ayam ras yang sedikit terganggu dapat disebabkan oleh peningkatan permintaan di sejumlah wilayah. Untuk menghadapi perubahan cuaca yang bisa memengaruhi produksi pangan, kerja sama antar-lembaga harus terus diperkuat.
Saat ini belum ada komentar