Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PEMERINTAHAN » LEGISLATIF » Ternyata! Tunjangan Perumahan DPRD Jauh Lebih Tinggi dari DPR. Berikut rincian lengkapnya!

Ternyata! Tunjangan Perumahan DPRD Jauh Lebih Tinggi dari DPR. Berikut rincian lengkapnya!

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Sab, 6 Sep 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM — Polemik soal besaran tunjangan wakil rakyat tidak hanya terjadi di tingkat pusat. Di tingkat provinsi beberapa nomor tunjangan perumahan, transportasi, dan tunjangan komunikasi/telekomunikasi anggota DPRD ternyata masif — dan bila dibandingkan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) setempat, perbedaan nilainya sangat besar.

Berikut ringkasan terperinci tiap provinsi (angka bulanan untuk anggota DPRD, kecuali disebut lain). Semua angka tunjangan merujuk pada keputusan/Peraturan Gubernur atau peliputan publik yang mengutip dokumen resmi; angka UMP merujuk ke daftar resmi/rekap UMP 2025.

DKI Jakarta

Tunjangan perumahan (anggota): Rp 70.400.000 / bulan (pimpinan hingga Rp 78.800.000).

Tunjangan transportasi (anggota tanpa fasilitas kendaraan dinas): ± Rp 21.500.000 / bulan (dilaporkan sebagai nilai yang berlaku).

Tunjangan komunikasi intensif: Rp 21.000.000 / bulan (sering tercantum pada aturan pelaksana DPRD DKI).

UMP DKI 2025: Rp 5.396.760 / bulan.

Perbandingan: tunjangan perumahan anggota DPRD DKI sekitar 13,0× UMP DKI (2025). (70.400.000 ÷ 5.396.760 ≈ 13,04).

Jawa Barat (Jabar)

Tunjangan perumahan (anggota): Rp 62.000.000 / bulan (ketua lebih besar).

Tunjangan transportasi (anggota tanpa kendaraan dinas): Rp 17.500.000 / bulan.

Tunjangan komunikasi intensif: Rp 21.000.000 / bulan (tercantum di Pergub/aturan pelaksana DPRD Jabar).

UMP Jabar 2025: Rp 2.191.238 / bulan.

Perbandingan: tunjangan perumahan ≈ 28,3× UMP Jabar (62.000.000 ÷ 2.191.238 ≈ 28,29).

Jawa Tengah (Jateng)

Tunjangan perumahan (anggota): laporan resmi menyebut angka sekitar Rp 47,7 juta — hingga Rp 79,6 juta bergantung posisi (anggota — wakil — ketua menurut hasil appraisal/Keputusan Gubernur). Dokumen: Kepgub Jateng No.100.3.3.1/51 Tahun 2025.

Tunjangan transportasi (anggota): Rp 16.200.000 / bulan (tercantum pada keputusan gubernur).

Tunjangan komunikasi: diatur oleh peraturan pelaksana (Pergub/Keputusan gubernur); nominal ditetapkan oleh provinsi dan bervariasi (dokumen menunjuk mekanisme appraisal).

UMP Jateng 2025: Rp 2.169.349 / bulan.

Perbandingan: ambil angka anggota ~Rp 47,77 juta → ≈ 22,0× UMP Jateng (47.770.000 ÷ 2.169.349 ≈ 22,02). Karena ada rentang (hingga ~79,6 juta untuk ketua), rasio untuk pimpinan bisa jauh lebih tinggi.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Tunjangan perumahan (anggota): Rp 20.600.000 / bulan (Ketua: ~Rp 27,5 juta; Wakil: ~Rp 22,9 juta).

Tunjangan transportasi (anggota): sejumlah laporan provinsi menyebut Rp 17.500.000 / bulan untuk anggota (nilai berbeda menurut jabatan).

Tunjangan komunikasi intensif: diatur lewat Pergub DIY (Perubahan atas Pergub No.52/2017), besaran diatur di peraturan pelaksana/Keputusan Gubernur; angka komunikasinya tercatat dalam dokumen pelaksana.

UMP DIY 2025: Rp 2.264.080 / bulan.

Perbandingan: tunjangan perumahan anggota DPRD DIY ≈ 9,1× UMP DIY (20.600.000 ÷ 2.264.080 ≈ 9,10).

Jawa Timur (Jatim)

Tunjangan perumahan (anggota): Rp 49.087.500 / bulan (anggota), wakil ketua Rp 54.862.500, ketua Rp 57.750.000 — sesuai Kepgub Jatim No.188/30/KPTS/013/2023.

Tunjangan transportasi (anggota): Rp 20.850.000 / bulan (tercantum dalam Keputusan Gubernur/Peraturan pelaksana).

Tunjangan komunikasi intensif: ada ketentuan tunjangan komunikasi/intensif pada peraturan pelaksana provinsi; beberapa dokumen/analisis lokal mencatat angka yang berbeda-beda menurut peraturan daerah/kabupaten, namun Keputusan Gubernur Jatim mengatur unsur tersebut dalam skema tunjangan DPRD.

UMP Jatim 2025: Rp 2.305.984 / bulan.

Perbandingan: tunjangan perumahan anggota DPRD Jatim ≈ 21,3× UMP Jatim (49.087.500 ÷ 2.305.984 ≈ 21,29).

Pembanding: DPR RI

DPR RI sempat menetapkan tunjangan perumahan Rp 50 juta/bulan (Oktober 2024–Oktober 2025), sebelum dihentikan efektif 31 Agustus 2025. Setelah penghentian, total gaji + tunjangan rutin anggota DPR RI menjadi sekitar Rp 65,59 juta/bulan (tanpa tunjangan perumahan). Artinya, bahkan saat DPR RI masih menerima Rp 50 juta, DKI, Jabar, Jateng, dan Jatim sudah berada di atas angka tersebut.

Kenapa bisa tinggi?

Payung hukum nasionalnya adalah Permendagri No. 62/2017 (pengelompokan kemampuan keuangan daerah & pertanggungjawaban dana operasional). Besaran tunjangan perumahan DPRD ditetapkan daerah mengacu standar satuan harga sewa rumah negara dan/atau hasil appraisal, diberikan jika tidak disediakan rumah dinas, dan dibayar tiap bulan. Ini yang membuat antarprovinsi berbeda dan bisa melampaui angka DPR RI.

(dk/red)

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kakorlantas Polri Prediksi Puncak Arus Balik 5-7 April, Siapkan Langkah Strategis untuk Kelancaran Lalu Lintas

    Kakorlantas Polri Prediksi Puncak Arus Balik 5-7 April, Siapkan Langkah Strategis untuk Kelancaran Lalu Lintas

    • calendar_month Kam, 3 Apr 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 161
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryanugroho memprediksi puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada 5, 6, dan 7 April 2025 mendatang. Untuk memastikan kelancaran perjalanan, Polri telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk pengaturan jalur dan penerapan sistem contraflow serta one way. Menurut Irjen Pol Agus, arus balik tahun ini sudah berjalan lancar, meskipun […]

  • tunjangan rumah dprd

    Menguras Keuangan Daerah, Tunjangan Rumah DPRD Harus Dihentikan

    • calendar_month Ming, 7 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 173
    • 0Komentar

      Penyesuaian Tunjangan Anggota DPRD, Perlu Konsistensi dengan Kebijakan Pusat DIAGRAMKOTA.COM – Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyampaikan pandangan mengenai tunjangan perumahan bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang menurutnya seharusnya dihapus. Ia menilai bahwa pemberian tunjangan tersebut tidak lagi relevan dan justru memberatkan keuangan daerah. Hal ini terlihat dari berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa […]

  • 3 Aktris Noona Jadi Pasangan Moon Sang Min di Drakor, Ada Nam Ji Hyun

    3 Aktris Noona Jadi Pasangan Moon Sang Min di Drakor, Ada Nam Ji Hyun

    • calendar_month Sel, 2 Des 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 30
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Moon Sang Min dikabarkan akan comeback lewat drama Korea yang berjudul To My Beloved Thief. Aktor kelahiran tahun 2000 tersebut akan dipasangkan dengan Nam Ji Hyun yang berbeda lima tahun lebih tua darinya. Bukan kali pertama, sebelumnya Moon Sang Min juga pernah beberapa kali berakting bersama aktris yang usianya jauh lebih tua. Siapa saja […]

  • Ketua foskam kabupaten Sidoarjo

    FOSKAM Dorong Kesejahteraan Guru Muhammadiyah Bersama Legislatif

    • calendar_month Sab, 19 Apr 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 212
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM — Forum Silaturahim Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (FOSKAM) Kabupaten Sidoarjo terus mendorong peningkatan kesejahteraan guru Muhammadiyah melalui sinergi dengan unsur legislatif, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Hal ini disampaikan oleh Ketua FOSKAM, Nanang Roul Akbar, dalam kegiatan Halal Bihalal FOSKAM di SD Muhammadiyah Krian 1, Sabtu (19/04/2025) yang dihadiri lebih dari seribu guru […]

  • Setelah GOLKAR Giliran PDIP Yang Mau Direbut

    Setelah GOLKAR Giliran PDIP Yang Mau Direbut

    • calendar_month Kam, 15 Agu 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 113
    • 0Komentar

    Oleh: Saiful Huda Ems. DIAGRAMKOTA.COM – Sudah banyak saksi yang membaca prediksi politik yang saya tulis melalui opini politik di tanggal 16 Februari 2024 yang lalu, bahwa sebenarnya bukan PSI melainkan Partai GOLKAR lah yang akan direbut dan dipersiapkan untuk menjadi benteng perlindungan politik terakhir Jokowi, melalui operator politiknya di GOLKAR yakni Agus Gumiwang Kartasasmita. Ketika […]

  • Judol

    Judol, Legislator : Pejabat Pemerintahan Jangan Bikin Gaduh

    • calendar_month Kam, 8 Agu 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 286
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Judol (Judi Online) hingga detik menjadi perhatian publik. Pasalnya, berbagai informasi, pernyataan, dan tanggapan saling tumpang tindih. Anggota Komisi III DPR RI, Didik Mukrianto, menegaskan bahwa ketidakakuratan informasi dari pejabat publik dapat berdampak fatal. Terutama bagi citra lembaga pemerintah dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Apalagi, ketegangan antara Benny Rhamdani, Kepala Badan […]

expand_less