Ibas Dorong Pelestarian Budaya dan Ketahanan Pangan Ponorogo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 25 Sep 2025
- comment 0 komentar

Ibas Ajak Masyarakat Ponorogo Jaga Warisan Budaya dan Kemandirian Pangan
DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas menyoroti pentingnya menjaga kekayaan budaya dan sumber pangan di Kabupaten Ponorogo. Ia menggarisbawahi peran masyarakat dalam memastikan warisan tradisional tetap lestari serta meningkatkan kesejahteraan melalui sektor pertanian.
Fokus pada Pelestarian Budaya Lokal
Ibas menyampaikan kekagumannya terhadap potensi alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Ponorogo. Ia menekankan bahwa Reog Ponorogo bukan hanya sekadar tarian, tetapi sebuah peradaban yang menjadi identitas bangsa. Reog juga telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
“Reog adalah wajah Indonesia di dunia. Mari kita dukung agar Museum Reog terbesar di dunia yang berada di Gunung Gamping dan Sampung bisa selesai dan memberi manfaat maksimal,” ujarnya.
Selain itu, Ibas menyarankan adanya penangkaran bulu merak yang ramah lingkungan di area Ndalem Kerto. Ia menekankan perlunya cara-cara yang baik agar ekosistem tetap terjaga.
Program Hortikultura untuk Kesejahteraan Rakyat
Ibas juga menyoroti potensi sektor hortikultura di Ponorogo sebagai salah satu penggerak ekonomi. Ia menyebutkan beberapa komoditas seperti kelengkeng, mangga, jeruk siam, durian, dan jambu kristal yang bisa menjadi andalan bagi masyarakat.
“Buah-buahan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bagian dari program MBG (Mandiri Beras dan Gizi) yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat,” katanya.
Ibas mengajak para ibu rumah tangga untuk aktif terlibat dalam menanam dan merawat tanaman hortikultura. Ia percaya bahwa partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat akan memperkuat perekonomian lokal.
Akses Modal dan Pengawasan Distribusi Pupuk
Untuk mendukung sektor pertanian, Ibas menyebutkan bahwa akses modal bisa diperoleh melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan oleh Himbara. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi pupuk subsidi agar tidak terjadi kelangkaan.
“Anggaran subsidi pupuk APBN tahun 2026 mencapai Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk. Kita harus memastikan bahwa semua petani mendapat bagian yang adil,” tambahnya.
Inisiatif Berkelanjutan untuk Generasi Mendatang
Ibas menegaskan bahwa setiap pihak perlu menjadi pelopor inisiatif berbasis edukasi, pelestarian alam, dan pertanian produktif. Ia menilai bahwa langkah-langkah ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi penerus.
Dengan fokus pada pelestarian budaya dan penguatan ketahanan pangan, Ibas berharap Ponorogo bisa menjadi contoh daerah yang mampu menjaga identitas sambil berkembang secara ekonomi.
Saat ini belum ada komentar