
DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, SMA Negeri 18 Surabaya menggelar berbagai perlombaan meriah yang tidak hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga bagi guru dan karyawan.
Kegiatan ini menjadi wujud kebersamaan sekaligus wadah untuk mengekspresikan kreativitas dan bakat siswa-siswi.
Ketua OSIS SMA Negeri 18 Surabaya, Shalma Najwa Putri Ghassani, menyampaikan bahwa perlombaan 17 Agustus ini memiliki makna mendalam, bukan sekadar meriahkan hari kemerdekaan, tetapi juga untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan Indonesia.
“Perlombaan tahun ini sangat variatif, ada lomba futsal, voli, bola air, vlog, estafet sarung, hingga lomba memasukkan paku dalam botol yang diikuti para guru dan karyawan. Kami ingin seluruh elemen sekolah merasakan semangat kemerdekaan,” ujar Shalma pada awak media. Kamis (07/08).
Tidak hanya fokus pada kegiatan lomba, OSIS juga memanfaatkan momentum bulan kemerdekaan untuk menjalankan program seleksi kepengurusan baru. Seleksi calon pengurus OSIS tahun ini dibuat lebih ketat dan menyeluruh. Dimulai dari pengambilan formulir, peserta diminta mencantumkan jabatan yang diinginkan, kelebihan dan kekurangan pribadi, serta aktivitas ekstrakurikuler.
Setelahnya, akan dilakukan tahap seleksi wawancara dan tes tulis yang meliputi pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, dan dasar-dasar organisasi. Uniknya, pada periode kali ini ditambahkan seleksi akademik dan forum diskusi kelompok (Focus Group Discussion/FGD) untuk menilai kemampuan analisis, kerja sama tim, dan kepemimpinan peserta.
“Seleksi ini untuk mencetak pemimpin muda yang tidak hanya aktif secara organisasi, tetapi juga berprestasi secara akademik. Kami ingin OSIS ke depan diisi oleh siswa-siswi yang seimbang antara otak dan karakter,” jelas Shalma.
Menanggapi soal kemungkinan adanya tekanan dari guru atau pihak sekolah untuk ikut serta, Ketua OSIS menegaskan bahwa semua proses dilakukan secara sukarela, tanpa ada unsur pemaksaan.
“Kita ingin semuanya berjalan secara sehat dan terbuka, serta atas kemauan dan dukungan orang tua masing-masing,” tegasnya.
Sebagian besar dana kegiatan berasal dari kas OSIS dan dukungan dari pihak sekolah. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih hidup di lingkungan SMA Negeri 18 Surabaya.
Kegiatan 17 Agustus ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan tahunan, tetapi juga momen refleksi untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air dan semangat perjuangan di kalangan generasi muda.