Rabbany Al Yunifar Soroti Darurat Sampah Surabaya: Sampah Liar Penuhi Jalanan, Perlu Gerakan Bukan Sekedar Slogan

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Rabbany Al Yunifar, angkat suara terkait kondisi darurat sampah yang kini membayangi Kota Pahlawan. Berdasarkan data terbaru Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, jumlah timbunan sampah harian mencapai 1.800 ton per hari, sementara daya tampung TPA Benowo kian menipis karena setiap hari menerima 1.400–1.500 ton sampah masuk.

Rabbany menegaskan, penanganan sampah sudah mendesak masuk ke level krisis. “Surabaya menghasilkan hampir 2.000 ton sampah per hari, padahal kapasitas TPA Benowo secara teknis ideal hanya untuk 1.000 ton saja. Kalau tidak ada terobosan baru, Surabaya bisa darurat sampah dalam waktu dekat,” kata Rabbany, Rabu (30/7/2025).

Ia mengapresiasi upaya pemkot lewat program bank sampah, pemilahan, pengurangan plastik (sesuai Perwali No.16/2022), dan sosialisasi gaya hidup ramah lingkungan. Data DLH menyebutkan saat ini terdapat sekitar 600 bank sampah aktif dan pengurangan sampah plastik sudah mencapai 22%. Namun, Rabbany menilai kolaborasi warga harus makin diperkuat. “Gerakan pengelolaan sampah berbasis komunitas harus lebih masif dan menjadi gaya hidup harian. Selain itu, soal produsen juga perlu ada pengawasan lebih ketat dalam pengelolaan limbah dan kemasan plastik sekali pakai,” tambahnya.

Bahu – membahu Cegah Darurat Sampah

Rabbany juga mendorong Pemkot mempersiapkan alternatif pengelolaan sampah, termasuk teknologi waste to energy dan perluasan kampung zero waste di berbagai kecamatan. Menurutnya, pencegahan darurat sampah hanya bisa tercapai kalau pemerintah, warga, dan dunia usaha bahu-membahu secara nyata.

“Ini tanggung jawab bersama. Mari jadikan Surabaya kota percontohan pengelolaan sampah dan lingkungan hidup dengan aksi, bukan sekadar slogan,” tutup politisi Gerindra Dapil IV ini.