Buntut Panjang Asap Beracun di Tropodo, Ecoton Demo di Alun-Alun Jayandaru, DLHK Ancam Tindak Tegas Pabrik Tahu

DAERAH669 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Aktivis lingkungan dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menggelar aksi demonstrasi di Alun-Alun Jayandaru, Sidoarjo, Senin (19/5), guna menyuarakan keprihatinan atas pencemaran udara di Desa Tropodo akibat aktivitas pabrik tahu.

Dalam aksinya, Ecoton menyoroti asap pekat yang mengepul dari cerobong pabrik tahu, yang diketahui berasal dari pembakaran sampah plastik sebagai bahan bakar produksi.

Direktur Eksekutif Ecoton, Daru Setyorini, menyatakan bahwa masih ada 43 pabrik tahu di Tropodo yang menggunakan plastik impor sebagai bahan bakar karena murah dan mudah diperoleh.

“Praktik tersebut jelas melanggar aturan, karena asap dari pembakaran plastik menyebabkan kontaminasi dioksin dan mikroplastik yang bisa masuk ke rantai makanan dan mengancam kesehatan warga,” tegas Daru saat ditemui awak media.

Berdasarkan hasil pemantauan Ecoton, kualitas udara di Tropodo tergolong sangat buruk. Konsentrasi polusi udara PM2.5 tercatat mencapai 1063 µg/m³—jauh di atas ambang batas aman nasional sebesar 55 µg/m³.

Selain itu, tim Ecoton juga menemukan keberadaan partikel mikroplastik di udara. “Kami mendeteksi 25 partikel mikroplastik per meter persegi di udara. Ini sangat berbahaya karena bisa memicu penyakit pernapasan seperti ISPA hingga kanker,” jelasnya.

Yang lebih memprihatinkan, menurut Daru, sebagian besar plastik yang dibakar berasal dari sampah impor. “Negara-negara asing memanfaatkan Indonesia sebagai tempat pembuangan sampah mereka, seolah atas nama industri daur ulang,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Bahrul Amig, memastikan pihaknya telah mengambil langkah konkret.(Dk/max)