Ketua Komisi A Dukung Lelang Jabatan ASN Yang Profesional dan Proporsional

LEGISLATIF637 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Proses lelang jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi dimulai pada Kamis (6/3/2025). Tahapan awal berupa pemaparan visi dan misi berlangsung secara terbuka di ruang sidang Wali Kota Surabaya.

Dalam kesempatan ini, tujuh pejabat memaparkan visi dan misi mereka di hadapan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Selain itu, hadir pula perwakilan dari akademisi, para pengusaha serta wartawan yang turut serta memberikan penilaian.

Menanggapi hal ini,Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko mengatakan jika proses lelang jabatan ASN dilakukan secara profesional dan proporsional, maka hasilnya akan mendukung kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam menjalankan pemerintahan.

Baca Juga :  Dongkrak PAD,DPRD Surabaya Dorong Pemkot Manfaatkan Aset Mangkrak Dioptimalkan

“Perjalanan secara proporsional dan asas profesionalitas yang dipakai ya tentu insya Allah outputnya pasti akan mendukung kinerja dari pemerintahan kota ini, dalam hal ini Mas Wali maupun Mas Wawali,” ujar Yona Bagus Widyatmoko di Surabaya, Kamis (06/03/2025).

Ia menerangkan, lelang jabatan merupakan metode yang baik untuk mencari figur terbaik yang memiliki kompetensi, kapasitas, dan kapabilitas mumpuni.

Oleh karena itu, kata Yona, DPRD Surabaya mendukung penuh langkah Wali Kota Eri Cahyadi dalam menerapkan sistem seleksi terbuka ini.

“Lelang jabatan ini kan sebenarnya konteksnya lebih ke untuk memfilter, mencari, memilah, dan memilih. Memilah dan memilih sosok terbaik yang dianggap oleh Pak Wali Kota maupun Pak Wakil Wali Kota itu memiliki kompetensi yang bagus, kapasitas yang bagus, kapabilitas yang baik,” jelas politisi Gerindra Surabaya ini.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Warning Pemkot, Soroti Anggaran Fantastis Data Center

Yona menegaskan, bahwa Pemkot harus memastikan prosesnya benar-benar terbuka dan tidak hanya melibatkan kelompok tertentu atau “circle” tertentu saja.

“Tetapi sekali lagi, catatan khusus untuk Mas Wali Kota adalah jangan sampai ini berputar di circle. Karena seperti yang sudah-sudah, ada potensi munculnya hal-hal semacam ini hanya berada di salah satu circle,” tegasnya.

Menurut Yona, jika lelang jabatan hanya menjadi formalitas belaka dan tidak mencerminkan kebutuhan riil di lapangan, maka sistem ini akan kehilangan esensinya sebagai mekanisme rekrutmen yang objektif.

“Sehingga akhirnya ini hanya sebatas formalitas yang kemudian tidak didukung oleh fakta di lapangan. Ini kan sistem rekrutmen sebenarnya. Kalau saya bilang bukan lelang ya, lebih kepada ambisi,” pungkas Yona.