Bimtek Judes: Perkuat Kebersamaan dan Profesionalisme Jurnalis DPRD Surabaya

DAERAH809 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Hujan lebat tak menghalangi acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti oleh 40 anggota Kelompok Kerja Jurnalis Dewan Surabaya (Pokja Judes) di aula Obis Camp Jatijejer, Trawas, Mojokerto, pada Jumat (13/12/2024).

Acara ini menghadirkan narasumber wartawan senior sekaligus Ketua Badan Kehormatan DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, didampingi Eko Widodo Reporter Arek TV sekaligus Wakil Sekretaris II PWI Jatim, serta Inyong Maulana dari Harian Bangsa, ketua Pokja JUDES.

Menbuka acara Inyong Maulana dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bimtek ini menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan di antara para jurnalis yang sehari-harinya meliput di lingkungan DPRD Kota Surabaya. Meskipun sering terjadi perbedaan pendapat, kebersamaan tetap menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas.

Baca Juga :  Fraksi PKB Desak Kajian Independen untuk Proyek Reklamasi Surabaya Waterfront Land

“Kita bisa beradu ide atau gagasan dalam tugas, tetapi pada akhirnya kita harus tetap berkumpul dan menjaga kekompakan,” ujar Inyong. Ia mencontohkan kebersamaan tersebut seperti permainan Airsoft Gun yang mereka lakukan sebelumnya, di mana peserta tampak bersaing seolah berhadapan sebagai lawan, namun kemudian berkumpul dan bercanda bersama.

Sebagai wartawan senior yang sudah berpengalaman di dalam dan luar negeri, Imam Syafi’i menekankan pentingnya profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik. Menurutnya, seorang wartawan harus terus belajar, membaca, dan menggali wawasan agar mampu berdiri setara dengan narasumbernya.

“Wartawan itu tugasnya mencari kebenaran dan menyampaikan informasi yang benar. Tidak mudah, tapi ini penting agar media kita tidak menyesatkan masyarakat,” tegas Imam.

Baca Juga :  Wacana Kenaikan Honor KSH: APBD Surabaya Bakal Semakin Terbebani

Ia juga menyinggung pentingnya peran wartawan dalam mengawasi anggota dewan melalui pemberitaan yang objektif dan akurat. Imam bahkan mengusulkan agar wartawan di DPRD Surabaya memberikan semacam rapor evaluasi terhadap kinerja para anggota dewan.

“Kalau ada rapor seperti itu, tentu akan lebih menarik. Kami ini butuh diawasi, karena pengawasan itu menjaga kami tetap pada jalurnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Eko Widodo menyoroti tantangan yang dihadapi dunia jurnalistik saat ini, yakni munculnya individu yang mengaku wartawan namun tidak memiliki kompetensi yang memadai.

“Permasalahan ini muncul pasca terbentuknya UU Pers nomor 40 tahun 1999, maka Dewan Pers mengeluarkan 11 Kode Etik Jurnalistik. Penting bagi wartawan untuk meningkatkan profesionalisme,” jelas Eko.

Baca Juga :  Pelayanan Puskesmas 24 Jam di Surabaya, Politisi PSI: Masih Jauh dari Harapan

Eko menambahkan bahwa upaya peningkatan SDM jurnalis terus dilakukan melalui program seperti Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI) dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di bawah naungan Dewan Pers.

Bimtek Pokja Judes ini diharapkan tidak hanya memperkuat kebersamaan anggota, tetapi juga mendorong profesionalisme jurnalis DPRD Surabaya. Dengan keterampilan yang mumpuni, para jurnalis mampu menyajikan informasi akurat, menjaga kode etik, dan menjadi pengawas yang baik bagi jalannya pemerintahan. (dk/nw)

Share and Enjoy !