Diagramkota.com Surabaya – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kecamatan Sukolilo menggelar Sosialisasi Kreatif Pilkada 2024 dengan Acara Panggung Hiburan Rakyat di sepanjang Jalan Arief Rahman Hakim, Minggu (27/10) .
Acara minggu pagi tersebut dihadiri oleh Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah se-Kecamatan Sukolilo, Komisioner KPU Kota Surabaya, dan Panwascam beserta PKD sukolilo. Acara dimulai dengan senam bersama dan dilanjut dengan penampilan budaya kesenian Surabaya dan Jawa Timur, penampilan tersebut menarik perhatian dan antusiasme warga penikmat Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Merr.
Hari ini sengaja kami adakan bertepatan dengan Car Free Day (CFD) yang biasanya dilaksanakan pada minggu terakhir di sepanjang jalan merr, kami mengangkat tema “Sukolilo Tresno Budoyo.” Kata Dawam selaku Ketua Pelaksana yang juga PPK Sukolilo.
Sambung Dawam PPK Sukolilo Div Sosdiklih Parmas dan SDM, dia mengatakan bahwa jangan lupa tepat satu bulan lagi kita akan melaksanakan coblosan di TPS di tanggal 27 November 2024. Dia meminta warga untuk bareng-bareng dateng ke TPS untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani untuk kemajuan Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.
Pun dalam sambutannya Ketua PPK Sukolilo, Nurita mengatakan Acara Sosialisasi kreatif ini bukan hanya sekedar merealisasikan anggaran dari KPU, tetapi juga menjadi sarana untuk mengajak warga sukolilo datang dan menggunakan hak pilihnya.
Untuk itu, kami PPK Sukolilo mengemas acara ini dengan budaya tarian khas Suroboyo (remo) untuk mewakili pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, serta tarian Kembang Reog Gung dan Jaranan untuk mewakili pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Semua persembahan dari dan untuk warga sukolilo.
Dia juga berharap agenda ini bisa memberikan dampak yang baik untuk partisipasi masyarakat Sukolilo nantinya dalam Pilkada Serentak di 27 November 2024, dan dia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para pihak terutama camat dan lurah se-sukolilo sehingga acara ini dapat terlaksana dengan meriah, sambung Nurita yang biasa dipanggil Bu ita.