DIAGRAMKOTA.COM – Peringatan Hari Pramuka ke-63 di Jawa Timur menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi bencana. Acara yang diselenggarakan di Dyandra Convention Center Surabaya ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, serta Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur H.M Arum Sabil.
Dengan tema “Sinergi Bersama BNPB, Pemprov Jatim, dan Gerakan Pramuka dalam Program Kemanusiaan dan Kebencanaan,” acara ini menekankan pentingnya kerjasama dalam penanggulangan bencana.
Pj Gubernur Adhy Karyono menekankan bahwa upaya penanggulangan bencana harus melibatkan kolaborasi pentahelix, yang mencakup pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. “Pengurangan risiko bencana memerlukan kerjasama dari semua elemen. Pemerintah, bersama BPBD, Pramuka, dan komunitas relawan, harus bekerja sama untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujar Adhy Karyono.
Adhy juga menyatakan bahwa Gerakan Pramuka memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam kesiapsiagaan bencana. “Anggota Pramuka diharapkan menjadi pelopor dan contoh bagi masyarakat dalam menghadapi situasi bencana. Keterampilan dalam kemanusiaan dan empati harus dimiliki oleh setiap anggota Pramuka,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, BNPB memberikan bantuan berupa tenda pengungsi, tenda keluarga, light tower, velbed, makanan siap saji, matras, dan selimut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kwarda Jatim. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung penanganan darurat bencana seperti kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan di Jawa Timur.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil menyatakan bahwa Pramuka Jawa Timur selalu siap terlibat dalam aksi kemanusiaan dan kebencanaan. “Pramuka Jatim aktif dalam membantu penanganan bencana alam, seperti gempa bumi di Malang dan erupsi Gunung Semeru, serta berperan dalam program penghijauan,” jelasnya.
Peringatan Hari Pramuka ke-63 ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama antara BNPB dan Kwarda Gerakan Pramuka. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso menyatakan bahwa kerjasama ini adalah kelanjutan dari komitmen yang telah berjalan selama lima tahun terakhir. “Pramuka terus berperan dalam penanggulangan bencana, pengamanan, dan pengaturan lalu lintas. Ke depan, anggota Pramuka harus memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk kepentingan negara,” kata Budi Waseso.
Acara ini ditutup dengan pengibaran bendera merah putih oleh Pj Gubernur Adhy Karyono, Kepala BNPB, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, dan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim, sebagai simbol persatuan dalam menghadapi bencana. Diharapkan, kolaborasi pentahelix ini akan semakin kuat dalam mengurangi risiko bencana di masa mendatang. (dk/nw)