FABEM Jatim Gelar Dialog Kebangsaan, Bahas Peran Gen-Z dalam Demokrasi 2024

PERISTIWA999 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) menggelar acara Pelantikan sekaligus Dialog Kebangsaan Jawa Timur dengan tema “Refleksi Nasionalisme di Tengah Kontestasi Politik 2024”,  Minggu (30/6/2024).

Acara dibuka oleh PJ Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Sekretaris Kesbangpol Pemprov Jatim, Bapak Nurul Ansori, S.Pd., M.Kes.

Digelar di Hall Ar-rahma Surabaya MAS, acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Jawa Timur, Bapak AKBP Darman, S.IK., M.Si, yang hadir sebagai Wadirbinmas Polda Jatim, serta Direktur Institute For Strategy And Political Studies, Bustomi Menggugat, dan Ketua Umum Waktu Indonesia Bergerak (WIB), Siti Fatimah, SH.

Dalam sambutannya, ketua pelaksana Bahrudin mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah membantu menyelenggarakan acara pelantikan dan dialog kebangsaan ini.

Baca Juga :  Unesa Anugerahkan Penghargaan bagi Lembaga Berprestasi di Bidang Disabilitas, Seni-Budaya, dan Olahraga

Selaku Ketua FABEM Jatim terpilih, Romndoni, S.Pd, menekankan pentingnya kerja kolektif kolegial dan simbiosis mutualisme dengan stakeholder yang ada di Pemprov Jatim, terutama dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.

Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai penjuru kota dan kabupaten di Jawa Timur, yang merupakan mantan ketua BEM dan mantan ketua DPM pada masanya. Mereka adalah orang-orang pilihan di kampusnya.

“Pergerakan mahasiswa di Indonesia umumnya identik dengan 1998, padahal kita sebagai Gen-Z punya tanggung jawab moral untuk ikut andil dalam menentukan dan merawat bangsa,” ujar Romndoni.

Ia juga berharap agar para anggota FABEM Jatim bisa menjadi pelopor dan pelaku sejarah serta mengisi jabatan-jabatan strategis di Jawa Timur, baik di sektor eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun BUMD.

Baca Juga :  BANJIR TAK KUNJUNG SURUT, PEMBELAJARAN DI SDN 1 BANJARASRI DIALIHKAN KE DARING

Ketua FABEM Pusat, Zainuddin Arsyad, S.IP, berpesan agar FABEM Jawa Timur dapat bersinergi dengan semua elemen stakeholder di Jawa Timur untuk berkontribusi demi kepentingan bangsa dan negara.

“Gerakan mahasiswa dan pemuda harus diberikan ruang besar dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat karena sejarahnya dalam berkontribusi ada sejak berdirinya Budi Utomo 1908, Sumpah Pemuda 1928, dan revolusi 1945 dalam peristiwa Rengasdengklok,” kata Zainuddin.

Ia juga menekankan bahwa kekuatan alumni BEM harus diarahkan ke hal-hal positif dan pemerintah wajib menyambut itu agar tidak kontradiktif. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *