Forum Pencinta Masjid Serukan Pilih Walikota yang Pro-Masjid

POLITIK835 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Pada acara halal bihalal antar pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya yang berlangsung pada 23 Mei 2024, mencuat ide pembentukan organisasi baru bernama Forum Pencinta Masjid (FPM) Kota Surabaya.

Iwan Setiono, penggagas FPM, menjelaskan bahwa konsep pembentukan forum ini telah dirancang sejak tiga minggu lalu. Rencana pembentukan FPM yang akan menjadi underbouw DMI Surabaya ini pun telah diketahui oleh Ketua DMI Kota Surabaya, Arif Affandi.

“Kita sudah izin ke ketua dan ketua sudah menyetujui. Kita akan deklarasi tingkat kota. Deklarasi akan kita adakan dalam waktu dekat dan kita harus gercep (gerak cepat),” ujar Iwan di Masjid Al-Qohhar, Kamis, 23 Mei 2024.

Iwan menjelaskan bahwa gagasan pembentukan FPM dilatarbelakangi oleh keresahan pengurus DMI Kota Surabaya dalam upaya memakmurkan dan mensejahterakan masjid serta para jamaahnya. Menurutnya, Pemerintah Kota Surabaya tidak pernah menyediakan anggaran khusus untuk pengelolaan masjid.

“Ini juga menjawab keresahan kami di DMI Surabaya. Kami merasa kurang diperhatikan oleh pemkot. Selain kantor sekretariat yang tidak ada, alokasi anggaran atau hibah dari APBD untuk DMI juga tidak ada sama sekali,” ungkap Iwan.

Iwan menambahkan, DMI Kota Surabaya terakhir kali menerima alokasi dana hibah pada masa pemerintahan Bambang DH-Arif Affandi sebesar Rp 40 juta. Namun, selama masa pemerintahan Risma dan Eri, DMI tidak menerima hibah apapun.

“Nah, setelah itu Bu Risma dan Pak Eri yang jadi walikota tidak ada (hibah) sama sekali. Kita sendiri punya jaringan masjid dan jamaah yang luas. Ke depan kita akan instruksikan pada jamaah untuk memilih pemimpin yang peduli dengan masjid. Kami tidak bisa mendukung pemimpin yang tidak peduli dengan masjid,” tegas Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menyatakan bahwa fungsi FPM sebagai organisasi sayap dari DMI Kota Surabaya adalah menjadi perpanjangan tangan dalam menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah maupun swasta.

“Arah kami adalah untuk membangun komunikasi antar lembaga, baik itu dengan pemkot dan perusahaan swasta. Selama ini, pembiayaan kami masih swadaya dan mandiri, belum pernah mendapat hibah dari pemerintah,” pungkasnya. (dk/nw)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *