Wapres Mengapresiasi Gerakan Sosial Ferry Irwandi dan Rekan Bantu Korban Sumatra
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 9 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Gerakan sosial masyarakat yang muncul sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra menarik perhatian publik. Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming memberikan apresiasi terhadap aksi nyata yang dilakukan oleh berbagai lembaga sosial, komunitas, hingga individu seperti Ferry Irwandi, Praz Teguh, dan Willie Salim.
“Gerakan warga bantu warga seperti yang dilakukan oleh banyak lembaga sosial, komunitas, hingga individu seperti Saudara Ferry Irwandi, Praz Teguh, Willie Salim, dan lainnya merupakan aksi nyata dari semangat gotong-royong dan kepedulian sosial yang sejak lama menjadi kekuatan bangsa kita,” ujar Wapres Gibran dalam keterangan tertulisnya.
Aksi ini tidak hanya membantu secara materi, tetapi juga memberikan dukungan moral bagi saudara-saudara di Sumatra yang sedang menghadapi kesulitan. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat solidaritas antar sesama dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.
Polemik di Kalangan Anggota DPR RI
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra, Endipat Wijaya, menyampaikan pendapatnya yang menimbulkan pro dan kontra. Ia menyindir beberapa influencer yang dianggap tidak memberikan kontribusi signifikan meskipun terlihat aktif dalam penggalangan dana.
“Ada orang yang cuma datang sekali, seolah-olah paling bekerja di Aceh. Padahal negara sudah hadir dari awal, ada orang baru datang, baru bikin satu posko, ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah sudah bikin ratusan posko di sana,” ujarnya.
Endipat menyoroti bahwa pemerintah telah memberikan bantuan dalam jumlah besar, bahkan triliunan rupiah, tetapi tidak mendapatkan apresiasi yang seimbang. Ia menegaskan pentingnya menghindari informasi yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak hadir dalam penanggulangan bencana.
Respons dari Para Relawan
Ferry Irwandi, salah satu tokoh yang turut serta dalam penggalangan dana, merespons sindiran tersebut dengan tenang. Ia menekankan bahwa tujuan utamanya adalah membantu sesama, bukan untuk mencari pengakuan atau popularitas.
“Orang-orang cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu, bu. Jadi yang kayak gitu-gitu, mohon dijadikan perhatian, sehingga ke depan tidak ada lagi informasi yang seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana. Padahal negara sudah hadir sejak awal di dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.
Dengan sikap seperti ini, para relawan menunjukkan bahwa kepedulian mereka berasal dari hati yang tulus, bukan semata-mata untuk tujuan promosi atau pencitraan.
Peran Media dalam Menyebarkan Informasi
Media berperan penting dalam menyebarkan informasi tentang kegiatan sosial dan bantuan yang diberikan kepada korban bencana. Dengan adanya liputan yang akurat dan objektif, masyarakat dapat lebih memahami kondisi yang dialami korban serta upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Selain itu, media juga bisa menjadi sarana untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap isu-isu sosial yang terjadi di sekitar mereka. Dengan begitu, kesadaran akan pentingnya gotong-royong dan kepedulian sosial dapat terus berkembang.
Inisiatif sosial yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk para relawan dan influencer, menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama masih hidup di tengah masyarakat. Meski ada polemik di kalangan anggota DPR, hal ini justru menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. ***





Saat ini belum ada komentar