Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan, Dewi Astutik Terlibat Narkoba Internasional Asal Ponorogo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 39 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Dewi Astutik, yang dikenal sebagai gembong narkoba internasional, tinggal di lingkungan Jepun, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Rumahnya sangat sederhana dan tidak menunjukkan kemewahan apa pun. Tidak ada barang mewah atau tanda-tanda kekayaan yang mencolok. Keadaan ini bertolak belakang dengan reputasi yang dimilikinya sebagai pelaku perdagangan narkoba skala besar.
Sarno, suami dari Dewi Astutik, mengungkapkan bahwa ia merasa kaget dan syok ketika mengetahui istrinya ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kamboja. Ia mengatakan bahwa selama ini ia tidak memiliki pengetahuan tentang aktivitas istrinya terkait narkoba. “Saya pasrah, tapi saya syok,” ujarnya. Ia juga memastikan bahwa foto yang beredar di media adalah benar-benar istrinya.
Perjalanan Karier dan Kehidupan Luar Negeri
Sebelum menjadi gembong narkoba, Dewi Astutik pernah bekerja di Taiwan selama sepuluh tahun. Setelah itu, ia pulang ke Indonesia pada tahun 2023 dan kembali bekerja di luar negeri. Menurut Sarno, istrinya pamit ke Taiwan sebelum akhirnya ditangkap. “Pamitnya ke rumah bosnya yang dulu di Taiwan,” katanya.
Namun, informasi yang diberikan oleh Dewi Astutik saat pamit berbeda dengan kejadian nyata. Ia mengklaim bahwa ia pergi ke Taiwan, tetapi justru ditangkap di Kamboja. Hal ini membuat Sarno semakin bingung dan tidak tahu bagaimana cara menghadapi situasi ini. “Saya tidak tahu sama sekali. Katanya ke rumah majikan yang dulu. Sudah itu gak tau kemana-mana,” tambahnya.
Tanggapan dan Reaksi Keluarga
Sarno mengaku tidak mengetahui secara pasti tentang peran istri dalam bisnis narkoba. Meski begitu, ia tetap tinggal di Ponorogo dan menjalani kehidupan sehari-hari. Ia menyatakan bahwa keluarganya tidak memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan istri selama ini. “Di rumah saja susah didiknya. Tapi ya gimana,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kehidupan keluarga mereka cukup sederhana dan tidak memiliki kebutuhan yang berlebihan. Meskipun demikian, ia tetap merasa kaget dan tidak percaya bahwa istri yang selama ini hidup sederhana bisa menjadi gembong narkoba internasional.
Konteks Penangkapan dan Penyelundupan Narkoba
Penangkapan Dewi Astutik oleh BNN di Kamboja mengejutkan banyak pihak. Diketahui bahwa ia merupakan otak dari penyelundupan 2 ton sabu-sabu. Ini menunjukkan bahwa perannya dalam perdagangan narkoba sangat besar. Penangkapan ini juga menunjukkan bahwa kejahatan narkoba tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga melibatkan jaringan internasional.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seseorang dapat terlibat dalam kegiatan ilegal tanpa diketahui oleh orang terdekat. Bagi Sarno, hal ini menjadi sebuah kejutan yang sulit dipahami. Ia hanya bisa pasrah dan berharap agar segala sesuatu bisa segera selesai.
Kejadian penangkapan Dewi Astutik menunjukkan betapa kompleksnya dunia perdagangan narkoba. Meski hidup sederhana, ia berhasil menjadi salah satu gembong narkoba internasional. Sarno, suaminya, merasa kaget dan tidak siap menghadapi situasi ini. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa kejahatan narkoba tidak hanya terjadi di tempat-tempat tertentu, tetapi juga bisa terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan sekitar kita. ***





Saat ini belum ada komentar