Banyuwangi Miliki Cadangan Beras dan Jagung yang Melimpah
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 12 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pada tahun ini, Kabupaten Banyuwangi mengalami kelebihan pasokan beras sebesar 328 ribu ton dan surplus jagung sebanyak 150 ribu ton.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja sama lintas sektor, mulai dari para petani, pemerintah daerah, TNI-Polri, hingga mitra kerja.
“Semua bekerja sama dan saling membantu dalam mendukung serta memastikan keberhasilan swasembada pangan yang merupakan program Presiden,” kata Bupati Ipuk, Selasa (11/10/2025).
Surplus Beras dan Jagung
Data Dinas Pertanian mengenai stok beras di Banyuwangi pada bulan Januari hingga Oktober 2025 mencapai 464.844 ton, meningkat dibandingkan dengan 432.016 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kebutuhan konsumsi sekitar 136.542 ton, Banyuwangi mengalami surplus beras sebesar 328.302 ton.
Sementara persediaan jagung juga meningkat dari 181.332 ton (2024) menjadi 208.673 ton (2025). Sementara kebutuhan konsumsi jagung Banyuwangi hanya sebesar 58.206 ton, sehingga tercipta kelebihan sebesar 150.467 ton, naik hampir 27 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. Sementara cadangan jagung juga bertambah dari 181.332 ton (2024) menjadi 208.673 ton (2025). Sementara permintaan konsumsi jagung Banyuwangi hanya mencapai 58.206 ton, menghasilkan surplus sebesar 150.467 ton, meningkat hampir 27 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. Sementara stok jagung juga meningkat dari 181.332 ton (2024) menjadi 208.673 ton (2025). Sementara kebutuhan penggunaan jagung Banyuwangi hanya 58.206 ton, sehingga terjadi kelebihan sebesar 150.467 ton, naik hampir 27 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, produksi beras dan jagung Banyuwangi terus mengalami kelebihan dan bahkan meningkat setiap tahun. Terima kasih kepada TNI, Polri, HKTI, mitra, serta seluruh petani. Semua ini hasil dari kerja sama yang dilakukan bersama,” ujar Ipuk.
Pembina HKTI Jawa Timur, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, menyampaikan bahwa keberhasilan Banyuwangi sesuai dengan visi nasional dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang mandiri dan adil.
“Program pertanian Banyuwangi sangat berorientasi pada rakyat dan perlu terus didukung. HKTI akan tetap berjuang demi kesejahteraan para petani,” kata mantan Kapolri tersebut.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menyatakan pihaknya akan aktif mendukung program ketahanan pangan, khususnya untuk komoditas jagung, dengan membuka dan mengelola lahan tanam baru.
“Kami berkomitmen untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo dalam hal ketahanan pangan,” ujarnya.
Teknologi Pertanian
Luas lahan pertanian padi di Banyuwangi telah mencapai 6.339 hektare, melebihi target awal sebesar 6.294 hektare. Sementara untuk tanaman jagung, luas lahan yang telah ditanami mencapai 300 hektare dari target yang ditetapkan sebesar 697 hektare.
Selain itu, area pesantren telah mencapai 20 hektare dari target 25 hektare, sedangkan lahan hutan sosial sudah mencapai 82 hektare dari target 495 hektare. Pemerintah Kabupaten juga menyediakan tambahan 50 hektare lahan jagung baru di kawasan Green Farm, yang akan meningkatkan produktivitas pangan wilayah.
Pemilik Green Farm serta Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, Arum Sabil, menyatakan bahwa kawasan tersebut kini berfungsi sebagai pusat pelatihan pertanian yang terintegrasi. Wilayah Green Farm telah menerapkan sistem pompa air berbasis tenaga surya untuk meningkatkan efisiensi irigasi dan menjaga keberlanjutan produksi.
“Program ini diharapkan memperkuat kemandirian pangan nasional sesuai petunjuk Presiden Prabowo Subianto,” katanya. ***





Saat ini belum ada komentar