Jawa Timur sebagai Produsen Garam Terbesar Nasional
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 8 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM –Â Jawa Timur masih menjadi provinsi yang menyumbang produksi garam terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2024, Jawa Timur mampu menghasilkan sekitar 859 ribu ton garam, atau sekitar 42 persen dari total produksi nasional yang mencapai 2,04 juta ton. Meski angka ini menunjukkan kontribusi besar, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,5 juta ton per tahun.
Masalah Kualitas dan Standar Industri
Salah satu tantangan utama yang dihadapi petambak garam di Jawa Timur adalah kualitas produk yang belum memenuhi standar industri. Banyak industri tidak dapat menggunakan garam lokal karena kadar natrium klorida (NaCl) masih di bawah 94 persen, sementara standar industri mensyaratkan minimal 95–98 persen dengan kadar air maksimal 0,5 persen. Hal ini menjadi hambatan bagi petambak dalam menjual produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Kondisi Petambak Garam Rakyat
Saat ini, terdapat 6.613 petambak garam dan 729 kelompok Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di Jawa Timur. Namun, mereka menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan sarana dan prasarana produksi, rendahnya kualitas dan mutu produk, minimnya teknologi pengolahan, serta kesulitan dalam akses pembiayaan. Selain itu, dampak perubahan iklim, fluktuasi harga, dan konflik pemanfaatan lahan pesisir turut memperberat kondisi para petambak.
Peran Pemerintah dalam Perlindungan dan Pemberdayaan
Para petambak garam rakyat diperlukan perlindungan dan pemberdayaan dari pemerintah. Karena mayoritas pembudi daya ikan dan petambak garam merupakan masyarakat kecil dengan keterbatasan modal, teknologi, dan akses pasar, diperlukan kebijakan daerah yang mendukung sektor ini. Komisi B DPRD Jawa Timur telah menginisiasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pelindungan dan Pemberdayaan Pembudi Daya Ikan dan Petambak Garam. Raperda ini bertujuan menjadi dasar hukum bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat sektor perikanan dan pergaraman sesuai kewenangan daerah.
Kebijakan Daerah untuk Kesejahteraan Petambak
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, perlindungan komprehensif bagi petambak garam sangat penting. Meskipun Jawa Timur dikenal sebagai daerah penghasil garam terbesar di Indonesia, para petambak masih menghadapi kendala akibat peredaran garam impor. Emi menjelaskan bahwa perlindungan akan difokuskan pada tujuh aspek utama, yaitu peningkatan sumber daya manusia (SDM), penyediaan sarana dan prasarana (sarpras), penguatan kelembagaan, mitigasi risiko, bantuan hukum, serta dukungan kebijakan dan pembiayaan.
Tantangan dari Impor Garam
Petani garam di Jawa Timur sering terpukul oleh peredaran garam impor yang masuk ke pasar lokal. Meskipun produksi garam nasional masih jauh dari kebutuhan, impor garam tetap menjadi ancaman bagi kesejahteraan petambak. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk melindungi produsen lokal dan meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan.
Upaya Peningkatan Produksi dan Kualitas
Untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam, diperlukan investasi dalam pengembangan teknologi pengolahan, pelatihan petambak, serta peningkatan akses ke pasar. Selain itu, pemerintah perlu memberikan insentif dan dukungan finansial agar petambak dapat bersaing dengan garam impor. Dengan demikian, Jawa Timur dapat tetap menjadi produsen garam terbesar nasional sekaligus memberikan kesejahteraan bagi para petambak.





Saat ini belum ada komentar