Masalah Sampah di Surabaya Menjadi Perhatian Serius
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM –Â Surabaya, kota yang terkenal dengan kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi yang tinggi, kembali menghadapi masalah lingkungan yang serius. Tumpukan sampah yang menyumbat aliran air kembali menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah setempat. Fenomena ini tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga berpotensi memicu banjir dan merusak infrastruktur drainase.
Volume Sampah yang Mengkhawatirkan
Dalam satu kali pembersihan di Saluran Greges yang mengarah ke Bosem Morokrembangan, petugas kebersihan mengangkut hingga 20 truk sampah pascahujan deras. Angka ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun ini. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa volume tersebut menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Saat hujan deras terakhir, di Saluran Greges yang mengarah ke Bosem Morokrembangan, petugas berhasil mengumpulkan 20 truk sampah hingga pagi hari. Volume sampah yang ada di sana merupakan jumlah terbesar yang ditemukan,” ujar Syamsul.
Jenis Sampah yang Beragam
Jenis sampah yang ditemukan sangat beragam, mulai dari benda-benda rumah tangga hingga benda keras seperti helm, sofa, kasur, popok bayi, dan pakaian. Sampah-sampah tersebut menumpuk di aliran air dan menyebabkan sistem drainase tidak berfungsi maksimal.
“Temuan sangat beragam, mencakup benda-benda rumah tangga hingga benda keras seperti helm, sofa, kasur, popok bayi, dan pakaian,” ungkapnya.
Dampak pada Infrastruktur Drainase
Tumpukan sampah di sungai juga berdampak langsung pada kerusakan sistem penyaringan Rumah Pompa. Jika penyaring tersumbat, pompa tidak bisa bekerja optimal dan dapat merusak mesin permanen.
“Sampah di sungai merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Sampah padat seringkali menyangkut di screen (penyaring) rumah pompa. Jika lolos atau menumpuk, ini dapat menyebabkan pompa terhenti dan berpotensi merusak mesin secara permanen,” jelas Syamsul.
Upaya Pemkot Surabaya
Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai, demi mencegah banjir dan menjaga fasilitas vital seperti rumah pompa tetap berfungsi.
“Pemkot Surabaya memiliki 76 Rumah Pompa yang aktif dan jumlah ini akan bertambah menjadi 81 unit pada akhir tahun 2025. Penambahan kapasitas ini sejalan dengan fokus prioritas pembangunan di wilayah Surabaya Selatan,” tutur Syamsul.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkot dalam memperkuat sistem pengendalian banjir berbasis infrastruktur dan partisipasi warga. Pemerintah kota berharap, kesadaran masyarakat dapat tumbuh seiring peningkatan fasilitas kebersihan dan drainase yang sudah dibangun.
Tantangan dan Solusi
Masalah sampah di Surabaya tidak hanya menjadi isu lingkungan, tetapi juga menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjaga kualitas hidup warga. Diperlukan kolaborasi antara pihak pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan sosialisasi penting dilakukan agar mereka memahami dampak negatif membuang sampah ke aliran air. Pemkot juga perlu terus meningkatkan infrastruktur drainase dan sistem pengelolaan sampah untuk mengurangi risiko banjir.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Surabaya dapat menjadi contoh kota yang mampu mengelola sampah dengan baik dan menjaga lingkungan tetap bersih. (SMS)





Saat ini belum ada komentar