Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » SERBA-SERBI » Kuliner Khas Daerah Dan Sejarah Di Baliknya

Kuliner Khas Daerah Dan Sejarah Di Baliknya

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Ming, 23 Feb 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Kuliner khas daerah dan sejarah di baliknyaSetiap daerah memiliki hidangan khasnya sendiri, masing-masing menyimpan cerita dan sejarah panjang yang terukir dalam setiap resep dan bahan baku. Mempelajari kuliner daerah tak hanya sekadar menikmati cita rasa, tetapi juga menyelami jejak sejarah dan kehidupan masyarakat di masa lampau.

Salah satu contoh yang menarik adalah Rendang dari Sumatera Barat. Lebih dari sekadar kari daging, Rendang merupakan warisan budaya yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Proses pembuatannya yang panjang dan rumit, melibatkan rempah-rempah pilihan seperti serai, lengkuas, jahe, kunyit, cabai, dan beragam bumbu lainnya, mencerminkan ketekunan dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Sejarah Rendang sendiri sulit dipastikan secara pasti, namun dipercaya telah ada sejak abad ke-19, berkembang seiring dengan tradisi perantauan dan perdagangan masyarakat Minangkabau. Daging yang dimasak berjam-jam dalam santan hingga menghasilkan tekstur empuk dan aroma yang khas, melambangkan ketahanan dan kekayaan budaya Minangkabau. Variasi Rendang pun beragam, mulai dari Rendang daging sapi, kerbau, hingga ayam, menunjukkan adaptasi dan inovasi kuliner seiring berjalannya waktu.

Bergeser ke Jawa, kita menemukan Gudeg dari Yogyakarta. Hidangan ini terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan, gula jawa, dan rempah-rempah hingga berwarna cokelat kehitaman. Rasa manis dan sedikit pahitnya yang khas, dipadu dengan telur pindang, ayam kampung, dan krecek (kulit sapi), menciptakan harmoni cita rasa yang unik. Sejarah Gudeg tak lepas dari kisah Kraton Yogyakarta. Konon, Gudeg awalnya merupakan makanan sederhana yang disajikan kepada para abdi dalem kraton. Lambat laun, Gudeg berkembang dan menjadi hidangan populer yang digemari masyarakat luas. Warna kecokelatannya sendiri, konon, terinspirasi dari warna tanah liat yang banyak terdapat di Yogyakarta. Keberadaan Gudeg hingga kini menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Di Jawa Timur, kita mengenal Rawon. Sup berkuah hitam pekat ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan kluwek, buah yang menghasilkan warna dan aroma khas. Kluwek, dengan rasa sedikit pahit dan aroma yang unik, menjadi kunci cita rasa Rawon. Sejarah Rawon diyakini telah ada sejak masa kerajaan Majapahit, meskipun resep dan penyajiannya mengalami evolusi seiring berjalannya waktu. Kuah hitam pekatnya yang kaya rempah, dipadu dengan daging sapi yang empuk dan telur asin, menciptakan perpaduan rasa yang kompleks dan menggugah selera. Rawon, dengan warna dan aromanya yang khas, menjadi representasi kuliner Jawa Timur yang kaya akan sejarah dan tradisi.

Sementara itu, di Bali, kita menemukan Sate Lilit. Berbeda dengan sate pada umumnya, Sate Lilit terbuat dari daging cincang yang dibumbui dan dililitkan pada tusuk sate sebelum dibakar. Daging yang digunakan pun beragam, mulai dari daging ayam, babi, hingga ikan. Rempah-rempah khas Bali seperti kemiri, bawang putih, dan kunyit, memberikan aroma dan cita rasa yang khas pada Sate Lilit. Sejarah Sate Lilit sendiri berkaitan erat dengan budaya masyarakat Bali yang gemar mengolah daging dengan berbagai cara. Cara pembuatannya yang unik, dengan daging yang dihaluskan dan dibumbui sebelum dililit, menunjukkan keahlian dan kreativitas masyarakat Bali dalam mengolah bahan makanan.

Dari Rendang hingga Sate Lilit, setiap hidangan khas daerah di Indonesia menyimpan sejarah dan cerita yang unik. Dengan menikmati kuliner tersebut, kita tidak hanya merasakan kenikmatan cita rasa, tetapi juga menyelami kekayaan budaya dan sejarah bangsa. Menjaga dan melestarikan kuliner tradisional merupakan tanggung jawab kita bersama, agar warisan budaya kuliner Indonesia tetap lestari dan dikenal dunia. Setiap gigitan adalah sebuah perjalanan waktu, membawa kita kembali ke masa lalu dan menghargai kearifan lokal yang terpatri dalam setiap resepnya.

Kuliner khas daerah dan sejarah di baliknya

(red)

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Rekomendasi Untuk Anda

  • Transformasi Budaya Dari Generasi Ke Generasi

    Transformasi Budaya Dari Generasi Ke Generasi

    • calendar_month Jum, 14 Feb 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 71
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Transformasi budaya dari generasi ke generasiIa senantiasa mengalami transformasi, beradaptasi, dan berevolusi seiring pergantian generasi. Proses ini, yang kompleks dan dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kemajuan teknologi hingga pergeseran politik dan ekonomi global. Memahami transformasi budaya antar generasi krusial untuk menjaga kelangsungan identitas suatu kelompok sekaligus merangkul perubahan yang konstruktif. Salah […]

  • Ka SPN Polda Jatim: Doktrin Polri Bukan Sekadar Hafalan, tapi Pedoman Hidup Insan Bhayangkara

    Ka SPN Polda Jatim: Doktrin Polri Bukan Sekadar Hafalan, tapi Pedoman Hidup Insan Bhayangkara

    • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 68
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Suasana khidmat dan penuh disiplin menyelimuti Lapangan Catur Prasetya, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim, pada Rabu (13/8/2025) pagi. Di bawah langit Mojokerto yang cerah, sebanyak 247 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Tahun Anggaran 2025 mengikuti apel pagi dengan tegap, menunjukkan kesiapan mereka untuk ditempa menjadi abdi negara. Apel pagi tersebut dipimpin […]

  • RSUD dr. Iskak Fokus Tingkatkan Kualitas Pelayanan Melalui Pelatihan Berbasis LMS

    RSUD dr. Iskak Fokus Tingkatkan Kualitas Pelayanan Melalui Pelatihan Berbasis LMS

    • calendar_month Ming, 8 Sep 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 49
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – RSUD dr. Iskak Tulungagung mengadakan Pelatihan Kompetensi Dasar untuk seluruh pegawainya sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien serta memenuhi standar akreditasi yang terus diperbarui. Pelatihan ini dimulai pada Kamis (5/9/2024) dan bertempat di Ruang Soenarjo Sadikin, RSUD dr. Iskak. Menggunakan metode Learning Management System (LMS), pelatihan memadukan teori dan praktik […]

  • Hari Bhayangkara ke-78: Polsek Genteng Lakukan Anjangsana dan Baksos

    Hari Bhayangkara ke-78: Polsek Genteng Lakukan Anjangsana dan Baksos

    • calendar_month Ming, 23 Jun 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 143
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78, Polsek Genteng Polrestabes Surabaya mengadakan kegiatan anjangsana dan bakti sosial (baksos) di kediaman Bapak Heru, seorang tokoh warga yang aktif dalam kegiatan sosial dan anggota Banser. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 22 Juni 2024, di Jl. Kebangsren III No. 20, Kecamatan Genteng, Surabaya, mulai pukul 09.20 […]

  • Baleg DPR RI Fraksi PKS Dorong Pusat Data Nasional melalui Revisi UU Statistik

    Baleg DPR RI Fraksi PKS Dorong Pusat Data Nasional melalui Revisi UU Statistik

    • calendar_month Sel, 3 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 81
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya-Sidoarjo), Reni Astuti, menegaskan pentingnya penguatan sistem data nasional melalui revisi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Hal ini disampaikan Reni dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Baleg DPR RI bersama Badan Pusat Statistik (BPS), […]

  • Mlampah-Mlampah Solo Liburan Edukatif Dengan Tema “Pelayanan Publik” Untuk Anak.

    Mlampah-Mlampah Solo Liburan Edukatif Dengan Tema “Pelayanan Publik” Untuk Anak.

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 56
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Mlampah-Mlampah Solo kembali hadir dengan kegiatan edukatif dan menyenangkan untuk anak-anak usia 6 hingga 13 tahun. Di edisi ke-19 ini, tema yang diangkat adalah Pelayanan Publik, yang bertujuan memperkenalkan anak-anak pada instansi penting di Kota Solo untuk membangun pemahaman mereka tentang peran lembaga publik dalam kehidupan sehari-hari. Acara berlangsung pada Kamis, 3 Juli […]

expand_less