Wali Kota Ajak Pemuda Surabaya Aktif Berorganisasi dan Berkarya
- account_circle Shinta ms
- calendar_month Sen, 1 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong generasi muda Kota Pahlawan untuk lebih aktif berorganisasi, membangun jejaring, dan melahirkan karya nyata.
Ajakan tersebut disampaikannya saat menghadiri puncak acara Suara Anak Nusantara 2025 bertema “Youth In Action For Unity” di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Minggu (30/11/2025) malam.
Dalam arahannya, Eri menekankan pentingnya pemuda mengekspresikan diri melalui aktivitas yang produktif dan bermanfaat bagi masa depan.
“Saya ingin anak-anak muda Kota Surabaya yang hari ini berkumpul di sini itu menunjukkan ekspresi. Orang yang luar biasa itu anak muda yang bisa menunjukkan ekspresi,” kata Eri.
Ia juga mengingatkan agar anak muda tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak produktif, seperti bergosip. Menurutnya, waktu yang terbuang untuk gosip seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun relasi dan memperluas jaringan pertemanan.
“Kalau kalian sukanya gosip, maka sama dengan satu jam yang hilang waktu untuk kumpul-kumpul, networking. Makanya anak-anak muda Surabaya hari ini jangan suka ngegosip, tapi cari tempat berkumpul agar kita punya tempat yang baik, sebuah organisasi,” ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Eri juga menekankan pentingnya keberadaan pemuda di ruang publik agar lebih mudah dikenal secara sosial maupun profesional.
“Kalian sebagai anak muda Kota Surabaya harus mudah untuk ditemukan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, setiap tahun jumlah lulusan terus bertambah sehingga persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, keterlibatan pemuda dalam organisasi menjadi salah satu kunci untuk memperluas peluang.
“Maka kalian harus mudah ditemukan dan dilihat. Dengan cara apa? Ikut organisasi. Maka organisasi inilah yang akan selalu mengingatkan bahwa kita mudah ditemukan oleh siapapun,” katanya.
Selain aktif berorganisasi, Cak Eri juga mendorong pemuda terlibat dalam gerakan sosial dan menampilkan karyanya di ruang digital.
“Masukkan karyanya nanti di internet, dimunculkan. Jadi kalau (misal) ada yang mendampingi anak-anak inklusif di mana, ditampilkan, dimunculkan, dilihatkan,” jelasnya.
Menurutnya, pemuda harus hadir sebagai solusi sekaligus pencipta lapangan kerja. Ia menegaskan bahwa modal utama anak muda bukan hanya uang, tetapi jejaring, organisasi, dan pengetahuan.
“Kita harus punya jejaring yang kuat, kita harus punya organisasi yang kuat, kita harus punya pengetahuan,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan anggaran khusus sebesar Rp5 juta per RW pada 2026 untuk pengembangan kegiatan kepemudaan.
“Tahun depan, kita sudah ada anggaran untuk anak muda. Maka dibuat ini anggarannya untuk anak muda,” kata dia.
Cak Eri juga mengajak pemuda memiliki mental tangguh dan hidup sederhana. Ia mencontohkan peristiwa Rengasdengklok sebagai bukti pentingnya peran pemuda dalam sejarah bangsa.
“Ingat. 17 Agustus tidak akan pernah terjadi proklamasi kalau tidak ada peristiwa Rengasdengklok,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan agar anak muda tidak terjebak gaya hidup glamor. Menurutnya, pemuda yang berhasil adalah mereka yang sederhana, namun konsisten menghasilkan karya.
“Pemuda yang berhasil adalah pemuda yang sederhana, tapi menghasilkan sesuatu yang ditunggu oleh setiap insan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai pemuda yang sukses adalah mereka yang mampu mengajak lingkungan sekitarnya untuk tumbuh bersama.
“Pemuda yang berhasil adalah yang mengajak pemuda yang lainnya untuk mengembangkan dirinya bukan untuk kepentingan pribadinya saja,” tuturnya.
Eri juga mengingatkan pentingnya berpikir jangka panjang dan menjauhi gaya hidup konsumtif.
“Orang yang bergaya dalam detik ini, maka orang itu sebenarnya tidak akan pernah mampu untuk berpikir dalam jangka panjang,” tegasnya.
Di akhir arahannya, Cak Eri optimistis pemuda Surabaya mampu menjadi penggerak utama pembangunan kota hingga tingkat kampung.
“Kita tidak perlu mencapai 2045, cukup 2026. Saya yakin pemuda-pemuda Surabaya ini akan menjadi bagian dari penggerak Kota Surabaya,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh komunitas pemuda di Surabaya untuk terus berkolaborasi dengan kampus dan berbagai elemen masyarakat.
“Kesempurnaan kita adalah ketika pemuda bergandengan tangan. Itulah kekuatan Kota Surabaya,” pungkasnya. (sms)
- Penulis: Shinta ms




