Kontroversi dokumenter Netflix P Diddy, dari perseteruan dengan 50 Cent hingga tuntutan video ilegal
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 12 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – P Diddy dan 50 Cent, dua ikon hip-hop yang telah lama berseteru, kini kembali menjadi sorotan melalui dokumenter Netflix Sean Combs: The Reckoning. Rivalitas mereka penuh drama, mulai dari konflik bisnis hingga dissing di media sosial, tetapi dokumenter ini menampilkan lebih dari sekadar perselisihan lama.
Dengan rekaman eksklusif yang belum pernah dipublikasikan, termasuk interaksi Diddy dengan pengacara dan momen pribadi, dokumenter ini mengeksplorasi karakter asli Diddy, tekanan sebelum dakwaan, dan kontroversi legal seputar footage. Simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini, Bela!
Awal rivalitas P Diddy dan 50 Cent
Melansir dari The Independent, P Diddy dan 50 Cent awalnya adalah kolaborator, dengan Diddy sebagai bos Bad Boy Records dan 50 Cent masih membangun kariernya, termasuk menulis beberapa lagu untuk Diddy. Hubungan mereka murni bisnis, tanpa kedekatan emosional. Konflik utama muncul saat Ma$e, mantan artis Bad Boy, ingin bergabung dengan label 50 Cent, tapi Diddy meminta pembayaran tinggi. Kesepakatan gagal, dan hubungan mereka pun memburuk.
Rivalitas ini kemudian menjadi bagian dari budaya pop, dengan dissing di media sosial, lagu, dan publikasi media. 50 Cent bahkan pernah merilis diss track terhadap Diddy pada 2006.
“Hubungan kami murni bisnis, tidak ada kedekatan atau perasaan pribadi,” ujar 50 Cent mengenai masa lalu mereka.
50 Cent dan Dokumenter Netflix “Sean Combs: The Reckoning”
50 Cent menjabat sebagai produser eksekutif untuk dokumenter NetflixSean Combs: The Reckoning. Ia menekankan bahwa tujuan dokumenter ini bukan balas dendam, melainkan untuk memberi narasi yang jujur tentang perilaku Diddy dalam budaya hip-hop.
“Jika saya tidak bicara, orang akan mengira hip-hop baik-baik saja dengan perilakunya. Tidak ada yang lain yang bersuara,” kata 50 Cent.
Sutradara Alexandria Stapleton membela legalitas footage dan menekankan fokus dokumenter pada karakter Diddy serta dampak budaya. Ia juga menyoroti bahwa Diddy sendiri sering merekam kehidupannya, sehingga dokumentasi menjadi lebih autentik.
Kontroversi rekaman rahasia dan respon pihak P Diddy
Diddy dan tim hukumnya menuduh dokumenter menggunakan footage yang tidak sah, termasuk rekaman pribadi dan materi sebelum dakwaan. Mereka menyebut dokumenter ini “hit piece” dan menilai 50 Cent memiliki agenda pribadi.
“Ini sangat tidak adil, dan ilegal, bagi Netflix untuk menggunakan karya tersebut tanpa izin.” ujar Juda Engelmayer, pengacara Diddy.
Netflix membantah tuduhan tersebut, menegaskan semua footage diperoleh secara legal dan dokumenter bukan bentuk balas dendam.
“Proyek ini tidak terkait dengan percakapan sebelumnya dengan Sean Combs… footage diperoleh secara legal,” jelas Netflix.
Isi rekaman dokumenter Netflix ‘Sean Combs: The Reckoning’
Dokumenter menampilkan rekaman belum pernah dipublikasikan, termasuk interaksi Diddy dengan pengacara, diskusi strategi hukum pra-indictment, serta momen pribadi dengan fans di Harlem. Salah satu adegan menunjukkan Diddy mengatakan ia ingin mencuci tangan dan mandi setelah bertemu fans, yang menurut 50 Cent menunjukkan karakter aslinya dan reaksi spontan saat tidak sadar direkam.
Selain itu, dokumenter menghadirkan perspektif juri dan saksi dari pengadilan Diddy, sehingga penonton bisa memahami konteks putusan hukum serta tekanan yang dihadapi Diddy sebelum dakwaan. Materi sensitif ini menjadi kontroversi karena tim Diddy menilai beberapa footage digunakan tanpa izin, termasuk percakapan yang seharusnya privat, sehingga menimbulkan diskusi tentang etika penggunaan rekaman pribadi dalam media publik.
Perkara hukum yang menimpa P Diddy
Diddy mendapatkan hukuman empat tahun penjara karena dua pelanggaran terkait prostitusi pada bulan Oktober 2025. Ia direncanakan untuk bebas pada tahun 2028 setelah mengikuti program pengurangan masa tahanan. Dokumenter menampilkan pandangan para juri, termasuk Juror 75 yang menggambarkan hubungan antara Diddy dan Cassie Ventura sebagai “dua orang yang saling mencintai,” serta Juror 160 yang menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga bukan merupakan salah satu tuduhan yang diajukan.
“Saya merasa Cassie adalah korban dalam semua ini,” komentar 50 Cent mengenai perspektif juri dan kasusnya.
Film ini memicu perdebatan yang luas mengenai representasi hip-hop, selebritas, dan media, menegaskan bahwa cerita ini bukan hanya tentang persaingan, tetapi juga dampak budaya dan pandangan masyarakat. Bagaimana gelombang perselisihan ini berkembang? Ikuti terus beritanya, Bela! ***









Saat ini belum ada komentar