Uji Kompetensi Chef Dapur MBG di Banyuwangi, 53 Koki Ikuti Sertifikasi Profesional
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 3 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Sebanyak 53 koki dari 31 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengikuti uji kompetensi yang digelar dalam rangka peningkatan standar keahlian di bidang tata boga dan gizi masyarakat. Acara ini berlangsung di Hall Hotel Santika Banyuwangi, Minggu (2/11), dengan partisipasi peserta yang berasal dari berbagai daerah, termasuk luar Jawa seperti Bangka Belitung dan Madura.
Proses Uji Kompetensi dan Penilaian
Dalam uji kompetensi tersebut, setiap peserta diwajibkan membawa dan mempresentasikan makanan hasil olahan dari dapur SPPG masing-masing. Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa aspek utama, antara lain kelayakan menu, kebersihan, serta kandungan gizinya. Tujuan dari uji kompetensi ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh tenaga pengolah makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki standar keahlian dan kompetensi profesional.
Penyerahan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasa Boga
Selain uji kompetensi, acara juga diisi dengan penyerahan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasa Boga (LHSJ) kepada 13 SPPG di Bumi Blambangan. Sertifikasi ini diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Pesona Indonesia bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat menyambut baik kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya sertifikasi dalam memastikan kompetensi para chef yang menyiapkan makanan di dapur MBG. Menurutnya, program ini sangat penting karena langsung menyentuh kebutuhan gizi anak-anak di sekolah.
Partisipasi Peserta yang Antusias
Ketua panitia penyelenggara, Bayu Perkasa, menyampaikan bahwa peserta sangat antusias mengikuti acara ini. Ia menilai partisipasi yang luas, baik dari dalam maupun luar daerah, menunjukkan tingginya minat para koki untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Menurut Bayu, sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pemenuhan gizi, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, dan balita (B3). Selain itu, sertifikasi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan penyajian makanan sesuai aturan baku Badan Gizi Nasional (BGN) dan petunjuk teknis sertifikasi nasional.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda hadir dalam acara tersebut. Ia turut serta menyerahkan Sertifikat LHSJ kepada 13 SPPG. Bramuda menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan gizi masyarakat.
Tantangan dan Langkah Ke Depan
Beberapa waktu sebelumnya, kasus keracunan MBG di Banyuwangi sempat menjadi perhatian publik. Hal ini memicu pemerintah daerah untuk lebih ketat dalam memastikan standar kebersihan dan kualitas makanan di SPPG. Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong SPPG untuk segera mengurus sertifikat laik higiene sanitasi.
Dengan adanya uji kompetensi dan sertifikasi, diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga memberikan rasa aman dan percaya kepada masyarakat terhadap layanan makanan yang disajikan melalui program MBG.

Saat ini belum ada komentar