Pramono Minta Pemerintah Tidak Beri Visa Atlet Israel: Tidak Bermanfaat!
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 9 Okt 2025
- comment 0 komentar

Gubernur DKI Jakarta Minta Pemerintah Pusat Tidak Mengeluarkan Visa Atlet Israel
DIAGRAMKOTA.COM – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan kekhawatiran terkait rencana pengiriman atlet senam asal Israel yang akan berlaga dalam ajang 53rd Artistic Gymnastics World Championships Jakarta 2025. Ia menegaskan bahwa pihaknya meminta pemerintah pusat untuk tidak mengeluarkan visa bagi kontingen tersebut.
Menurut Pramono, kehadiran atlet Israel di Jakarta dapat memicu kemarahan publik, terlebih dalam situasi global yang sedang memanas. Ia menilai bahwa kehadiran mereka tidak memberikan manfaat apapun dalam kondisi saat ini. “Yang paling penting, visanya jangan dikeluarkan agar tidak sampai ke Jakarta,” ujarnya.
Pramono juga menyoroti pidato Presiden Joko Widodo di Sidang Majelis Umum PBB sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina. Menurutnya, pernyataan tersebut sudah jelas dan tegas, sehingga tidak perlu lagi dilakukan penafsiran lebih lanjut. “Pidato Bapak Presiden sudah sangat jelas, jadi tidak perlu diterjemahkan lagi,” tambahnya.
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Pramono menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengizinkan kehadiran atlet Israel di Ibu Kota. Ia menilai bahwa langkah ini hanya akan memicu ketegangan di masyarakat. “Saya pasti tidak mengizinkan kehadiran atlet Israel di Jakarta dalam kondisi seperti ini,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan kepada pihak-pihak yang berencana mengundang kontingen Israel untuk berpikir ulang. Menurutnya, tindakan tersebut hanya akan menciptakan kegaduhan dan ketidaknyamanan di tengah masyarakat. “Harapan saya adalah pemerintah atau organisasi yang ingin mengundang harus benar-benar berpikir seribu kali,” ujarnya.
Pramono menilai bahwa ingatan masyarakat Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza masih sangat kuat. Oleh karena itu, ia menilai bahwa mengundang atlet Israel di Jakarta merupakan langkah yang tidak bijak. “Apapun yang terjadi di Gaza, ingatannya masih melekat di hati kita semua,” tuturnya.
Dalam pandangan Pramono, kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat harus mempertimbangkan sentimen publik serta stabilitas nasional. Ia berharap pihak terkait dapat memahami posisi masyarakat dan menjauhi tindakan yang bisa memicu konflik. Dengan demikian, Jakarta tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
Saat ini belum ada komentar