LDS Lampung Hadirkan Kelas Epistemologi dan Modul Pendidikan Politik
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Lembaga Studi Demokrasi (LDS) memperkuat inisiatif pendidikan politik bagi pemuda di Lampung dengan peluncuran Kelas Epistemologi Politik dan Modul Pendidikan Politik, Senin (3/11).
Program ini dibuat sebagai ruang pembelajaran kritis yang mendorong peserta untuk memahami politik tidak hanya dalam bentuk praktik pemilihan umum, tetapi juga sebagai proses perdebatan ide dan nilai demokrasi.
Kelas yang akan diadakan setiap hari Senin selama tujuh bulan mendatang diikuti oleh para relawan yang sebelumnya terlibat dalam Bootcamp Demokrasi LDS.
Melalui kegiatan tersebut, peserta akan diajak untuk mempelajari akar-akar filsafat politik mulai dari masa Yunani klasik hingga era postmodern, serta memahami relevansinya terhadap situasi demokrasi di Indonesia saat ini.
Kepala LDS, Dedy Indra Prayoga mengungkapkan, kelas ini merupakan bagian dari komitmen lembaga dalam menciptakan pendidikan politik yang mendalam dan berkelanjutan bagi kalangan pemuda.
“Kami berharap peserta dapat membahas berbagai gagasan mengenai politik, negara, dan demokrasi mulai dari dasar pemikiran klasik hingga kritik terhadap demokrasi saat ini,” kata Dedy dalam pernyataannya.
Menurutnya, konsep pendidikan politik kritis perlu diperkuat karena diskusi mengenai demokrasi di Indonesia seringkali terbatas pada aspek prosedural, sementara aspek etika, filosofis, dan praktiknya belum banyak mendapat perhatian.
“Melalui kelas ini, kami berharap muncul generasi muda yang mampu memandang politik bukan hanya sebagai wewenang, tetapi sebagai arena perjuangan ide untuk kepentingan bersama,” tambah Dedy.
Selain kegiatan pembelajaran di kantor LDS, peserta juga akan mengikuti kunjungan institusi bulanan ke berbagai mitra seperti Pemerintah Provinsi Lampung, DPRD, universitas, partai politik, KPU, dan Bawaslu.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperluas wawasan peserta serta memupuk kerja sama antar lembaga dalam menciptakan ruang publik yang sehat dan partisipatif.
Peluncuran Modul Pendidikan Politik menjadi bagian krusial dalam program ini. Modul ini dibuat sebagai panduan pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, maupun instansi pemerintah.
LDS berharap, modul ini mampu menjadi acuan nasional dalam menyusun pendidikan politik yang sesuai dengan konteks dan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial.
“Kami berharap modul ini tidak hanya terbatas di kelas LDS, tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai lingkungan pendidikan politik di Indonesia,” ujarnya. (Cha)

Saat ini belum ada komentar