Pemkab Banyuwangi Perkuat Layanan Kesehatan dengan Inovasi I-Care
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stroke melalui inovasi layanan kesehatan yang terintegrasi. Program I-Care (Sistem Rujukan Cepat Pasien Stroke) menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan medis bagi masyarakat. Inovasi ini dirancang untuk mempercepat diagnosis dan pengobatan pasien stroke dalam periode emas sebelum 4,5 jam sejak serangan awal.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa layanan stroke menjadi prioritas utama karena tren kasusnya terus meningkat. “Kami bergerak cepat, membangun sistem, inovasi, dan peralatan yang andal agar masyarakat mendapatkan layanan terbaik,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit tidak menular, termasuk stroke.
Layanan I-Care dapat diakses melalui aplikasi digital SuperApps Smart Kampung, yang memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan kesehatan. Direktur RSUD Blambangan, Siti Asiyah Anggraeni, menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut telah mengembangkan layanan Code Stroke, yang memastikan setiap pasien stroke langsung ditangani oleh tim IGD untuk memperoleh diagnosis sesuai standar emas.
“Berkat inovasi ini, RSUD Blambangan berhasil meraih penghargaan tertinggi dari International Angels Initiative yang berbasis di Jerman, yaitu Diamond Award. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kualitas layanan stroke kami telah memenuhi standar global,” katanya.
RSUD Blambangan juga memiliki layanan neurointervensi, yang memperkuat posisi Banyuwangi sebagai daerah yang serius dan progresif dalam menangani penyakit stroke. Inovasi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui teknologi dan pendekatan berbasis data.
Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Selain fokus pada penanganan stroke, Pemkab Banyuwangi juga gencar melakukan edukasi ke masyarakat tentang pencegahan penyakit tidak menular. Berbagai program diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan pengelolaan risiko kesehatan.
Program-program seperti skrining TBC serentak di 25 kecamatan dan penguatan layanan kesehatan di puskesmas tingkat dasar menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Selain itu, bantuan satu unit mobil Samsat Keliling diberikan untuk memperluas akses layanan publik dan memastikan keterlibatan masyarakat dalam proses administrasi.
Konektivitas dan Inovasi Teknologi
Dalam rangka meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, Banyuwangi juga memperkuat infrastruktur digital. Aplikasi SuperApps Smart Kampung menjadi salah satu contoh inovasi yang membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan secara lebih mudah dan cepat. Hal ini juga mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, Banyuwangi juga aktif dalam pengembangan inovasi teknologi lainnya, seperti program Digitalisasi Pembelajaran 2025 yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan smartboard di seluruh sekolah di Indonesia.
Keberhasilan dan Penghargaan
RSUD Blambangan Banyuwangi telah mencatatkan prestasi luar biasa dalam bidang layanan kesehatan. Selain meraih Diamond Award dari International Angels Initiative, rumah sakit ini juga mendapatkan penghargaan Inotek Award yang diberikan oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Penghargaan ini menunjukkan bahwa inovasi dan kualitas layanan kesehatan di Banyuwangi telah diakui secara nasional maupun internasional.
Kesiapan Menghadapi Tantangan Kesehatan Masa Depan
Dengan komitmen kuat dan inovasi yang terus berkembang, Banyuwangi siap menghadapi tantangan kesehatan masa depan. Pemerintah daerah terus berupaya memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan yang lebih baik dan efisien.
Dalam beberapa tahun terakhir, Banyuwangi juga berhasil mencatatkan produksi padi dan jagung yang surplus, serta meningkatkan konsumsi listrik seiring pertumbuhan UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dan kesehatan saling terkait dan harus dikelola secara harmonis.

Saat ini belum ada komentar