Parade Surabaya Juang 2025 Usung Tema “Surabaya Epic”, Ning Rini Pimpin Laskar Putri
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 5 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani
DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersiap menggelar perhelatan kolosal Parade Surabaya Juang 2025 pada Minggu, 2 November 2025. Parade tahunan yang selalu dinanti ini hadir dengan konsep megah bertema “Surabaya Epic”, menyorot kisah heroik para pahlawan perempuan yang selama ini jarang terungkap dalam sejarah perjuangan kemerdekaan.
Salah satu kisah yang bakal diangkat adalah legenda lokal “Mbok Dar Mortir” — sosok perempuan tangguh yang menjadi simbol keberanian dan pengorbanan di masa pertempuran 10 November.
Ning Rini Indriyani Perankan Tokoh Lukita Ningsih
Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Heri Purwadi, mengungkapkan bahwa Parade Surabaya Juang 2025 akan menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru. Tahun ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Ning Rini Indriyani, akan tampil istimewa di panggung teatrikal dengan memerankan Lukita Ningsih, pemimpin Laskar Putri yang berperan penting mengoordinasikan dapur umum perjuangan pada 1945.
“Bila tahun lalu beliau hanya tampil membacakan puisi, tahun ini Ning Rini akan berdialog dan berakting secara teatrikal. Peran ini menjadi simbol pengakuan dan penghormatan bagi para perempuan yang turut berjuang di balik kemenangan Surabaya 1945,” ujar Heri saat konferensi pers di Gedung eks Humas Pemkot Surabaya, Jumat (31/10/2025).
Heri menambahkan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, juga akan berperan dalam teatrikal tersebut sebagai Gubernur Soerjo, tokoh kunci yang membuka parade dengan pidato pembakar semangat dan secara simbolis melepas barisan peserta.
2.000 Peserta, 3 Titik Pementasan Kolosal
Parade yang melibatkan lebih dari 2.000 peserta lintas komunitas ini akan dimulai pukul 14.00 WIB. Rangkaian teatrikal besar akan berlangsung di tiga titik utama, yaitu:
- Tugu Pahlawan sebagai pembuka,
- Perempatan Siola sebagai titik adegan perlawanan, dan
- Balai Pemuda sebagai klimaks pertempuran sekaligus penutup.
“Parade akan melewati jalur bersejarah seperti Jalan Tunjungan dan berhenti di depan Hotel Majapahit untuk prosesi penghormatan bendera. Dari sana, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Balai Pemuda atau Alun-Alun Surabaya sebagai titik akhir,” jelas Heri.
Promosi Budaya dan Dampak Ekonomi
Menurut Heri, Parade Surabaya Juang bukan sekadar perayaan Hari Pahlawan, tetapi juga strategi branding pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Pahlawan. Tahun ini, acara tersebut kembali diajukan untuk masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Selain menjaga semangat perjuangan, event ini juga kami dorong sebagai magnet wisata dan penggerak ekonomi lokal. Banyak UMKM Surabaya yang terlibat dalam side event dan pameran produk khas daerah,” ungkapnya.
Rangkaian peringatan Hari Pahlawan di Surabaya tahun ini mencakup tiga agenda besar:
- Tjangkroekan Djoeang di Tugu Pahlawan pada 31 Oktober–1 November 2025,
- Parade Surabaya Juang 2025 pada 2 November 2025, pukul 14.00 WIB, dan
- HerockMob Festival Musik Rock di Plaza Internasio Kota Lama Surabaya pada 8 November 2025 sebagai penutup.
Ajak Warga Ikut Berpartisipasi
Pemkot Surabaya juga mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perayaan tersebut. Warga diimbau mengenakan kostum pejuang atau pakaian perjuangan saat hadir agar suasana kepahlawanan semakin terasa.
“Kami ingin masyarakat tidak sekadar menonton, tapi ikut merasakan semangat perjuangan. Tahun ini kami juga menggandeng influencer dari berbagai daerah untuk membantu promosi kegiatan Hari Pahlawan di Surabaya,” tutur Heri.
Rute Parade dan Prosesi Penghormatan
Sementara itu, Kepala Bidang Disbudporapar Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, menegaskan bahwa parade akan dimulai dari Tugu Pahlawan, melewati Jalan Pahlawan, dan tidak melalui Jalan Kramat Gantung karena ruasnya terlalu sempit.
“Rute parade akan berlanjut ke Jalan Gemblongan, melintasi Jalan Tunjungan dan kawasan Siola, kemudian berhenti di depan Hotel Majapahit untuk prosesi penghormatan bendera Merah Putih. Setelah itu, rombongan berbelok ke Jalan Gubernur Suryo dan berakhir di Balai Pemuda,” jelas Yos, yang akrab disapa Yos Mustaqiem.
Yos menambahkan, persiapan telah dilakukan dengan koordinasi lintas OPD, termasuk Dishub dan Satpol PP, guna memastikan keamanan serta kelancaran acara yang menjadi ikon tahunan Kota Surabaya ini.
“Kami ingin Parade Surabaya Juang menjadi tontonan sekaligus tuntunan — sebuah panggung untuk mengenang jasa para pahlawan dan membangkitkan semangat nasionalisme generasi muda,” pungkasnya. [dk/red]
