Dukung Vokasi, Kemdiktisaintek Tingkatkan Daya Saing Tenaga Terampil Indonesia
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 10 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Departemen Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya dalam mempercepat perubahan besar di sektor pendidikan dan pelatihan vokasi. Dukungan ini ditujukan agar sistem vokasi di Indonesia semakin sesuai dengan kebutuhan industri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Brian Yuliarto menyampaikan bahwa perguruan tinggi vokasi tidak boleh lagi terpisah dari dunia bisnis di sekitar mereka. Menurutnya, universitas perlu giat membangun keterlibatan dengan sektor industri agar lulusannya memiliki kesempatan kerja yang lebih besar.
Brian menegaskan bahwa politeknik dan lembaga vokasi diharapkan menjadi pusat pengembangan keterampilan teknis yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan profesi di lapangan.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Pratikno menegaskan bahwa upaya meningkatkan ekosistem vokasi perlu segera dilakukan. Ia menyoroti pentingnya penyesuaian kemampuan lulusan dengan kompetensi yang diperlukan oleh perusahaan.
Menurut Pratikno, Indonesia kini berada di masa yang sangat penting. Dalam lima tahun mendatang, bonus demografi hanya akan memberikan keuntungan jika kesenjangan antara keterampilan lulusan dan kebutuhan sektor industri dapat dikurangi secepat mungkin.
Data nasional juga menunjukkan bahwa ketimpangan tersebut masih sangat signifikan. Berdasarkan analisis Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), sekitar 300.000 posisi pekerjaan di sektor penting; mulai dari kesehatan, pariwisata, manufaktur, hingga teknisi industri, belum terpenuhi karena kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja belum sesuai dengan standar internasional.
Pemerintah menganggap periode 2025–2030 sebagai tahap penting dalam memaksimalkan potensi demografis yang ada. Oleh karena itu, Kemdiktisaintek melakukan diskusi kerja sama dengan Australia yang selanjutnya membuka kesempatan peluncuran program pilot mobilitas bagi mahasiswa tingkat akhir.
Program ini akan mencakup peningkatan keterampilan bahasa asing, pemahaman budaya kerja global, serta penguatan sertifikasi keahlian. Tiga jalur awal yang sedang dipersiapkan meliputi guru Bahasa Indonesia, perawat, dan tenaga konstruksi, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang berkembang pesat. ***

Saat ini belum ada komentar