DIAGRAMKOTA.COM – Ribuan warga Surabaya berkumpul di pusat Kota Lama Surabaya, zona Eropa, pada Rabu malam (3/7/24). Acara Grand Opening ini berlangsung di kawasan Jembatan Merah dan diresmikan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Keramaian di bekas Taman Kota Willemplein ini mengingatkan pada alun-alun kota Amsterdam, Damsquare, dan Market Place di Belgia, dengan plaza yang dikelilingi bangunan bersejarah. Kota Surabaya patut berbangga memiliki destinasi wisata baru berbasis sejarah dan cagar budaya ini.
Sekarang, Taman Willem telah berganti nama menjadi Taman Sejarah. Di balik keramaian di pusat Kota Lama Surabaya, jalan-jalan penopang seperti Jalan Gelatik dan Jalan Mliwis juga dipenuhi oleh warga lokal dengan aktivitas sosial budayanya.
Warga di sekitar jalan tersebut, yang secara administratif berada di RT 3 RW 10 Kelurahan Krembangan Selatan, turut meramaikan acara dengan senyum lebar dan tawa. Mereka aktif berpartisipasi dalam keramaian Grand Opening Wisata Kota Lama Surabaya.
Acara Grand Opening ini mencatat rekor keramaian terbesar dalam sejarah kawasan tersebut. Bahkan pada masa perang 1945, atau peringatan Hari Pahlawan dengan pertunjukan musik di atas bekas halte, tidak pernah seramai ini. Keramaian pada Grand Opening Kota Lama Surabaya (3/7/24) sungguh luar biasa.
Saat ribuan pasang mata tertuju pada panggung dan gedung Internasio tempat berlangsungnya acara, ada pemandangan menarik di Jalan Gelatik dan Jalan Mliwis. Dinamika sosial, budaya, dan ekonomi di sana begitu hidup.
Sebagai tuan rumah, warga menyambut pengunjung dengan ramah, memanfaatkan gedung-gedung vintage peninggalan sejarah. Mereka membuka lapak makanan, jajanan, dan minuman ringan, serta berbagi cerita lokal, seperti yang diceritakan Atik, dan Rosida pemilik warung, kepada wartawan.
Warga merasa percaya diri dalam melayani pengunjung setelah mendapatkan pendampingan tentang sejarah umum Kota Lama dan peradaban budaya setempat.
Setelah Grand Opening, banyak pengunjung bertanya tentang kegiatan apa yang akan ada di kawasan ini. Pemerintah Kota Surabaya pastinya telah merencanakan berbagai kegiatan di Kota Lama. Warga setempat juga siap menjaga keberlanjutan kawasan ini.
Kota Lama Surabaya menjadi wadah ekspresi publik Surabaya secara aktif, kreatif, dan inovatif, termasuk kreativitas warga setempat. Pemerintah Kota Surabaya diharapkan mampu menampung kreativitas ini dalam sinergi untuk terus meramaikan Kota Lama.
Menjaga dan merawat Kota Lama Surabaya tidaklah mudah. Diperlukan kerjasama untuk memastikan kawasan ini tetap hidup dan menarik. (dk/nanang).