Siswa SMP Surabaya Selipkan Doa di DBL untuk Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 3 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Ungkapan belasungkawa atas tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berdatangan dari kalangan masyarakat. Kali ini dari siswa SMPN 1 Surabaya yang berlaga di DBL Indonesia.
Doa diselipkan secara khusus atas tragedi tersebut saat laga Spensa -julukan SMPN 1 Surabaya – melawan SMPN 21 Surabaya di Junior Exhibition Games 2025 DBL Indonesia.
Para pemain Spensa menyelipkan pesan di sepatu yang mereka kenakan saat bertanding. Pesan itu bertuliskan “Pray for Ponpes Al Khoziny”. Anak-anak Spensa sengaja menampilkan tulisan itu di sepatu mereka sebagai bentuk respect atas musibah tersebut.
“Kami turut merasakan duka atas musibah itu, apalagi korban banyak yang seusia kami,” kata M. Zidane F.R Rahmatullah, salah satu pemain Spensa, Sabtu (4/10) malam.
Di laga itu, Zidane -sapaan akrabnya- menjadi pencetak poin terbanyak untuk Spensa (6 poin), sekaligus mengantarkan Spensa menang 19-10 atas Spendusa -sebutan SMPN 21 Surabaya.
Selain sebagai bentuk respect untuk korban, pesan itu juga bagian dari dukungan untuk tim penyelamatan ambruknya bangunan ponpes yang menimbulkan korban jiwa.
Ternyata, salah satu orang tua pemain Spensa ada yang bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya.
Seperti yang banyak diberitakan, meskipun lokasi kejadian itu ada di Kabupaten Sidoarjo, namun BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya turut terlibat dalam operasi penyelamatan. Bahkan mereka sempat berhasil melakukan penyelamatan dramatis pada dua santri yang terjepit di antara reruntuhan bangunan.
“Ada salah satu teman kita di Spensa yang orang tuanya bekerja di BPBD Surabaya. Dari dialah kami banyak mendapatkan informasi soal kejadian tersebut,” kata Zidane.
Ternyata anak Spensa yang orang tuanya bekerja di BPBD Surabaya itu juga tampil sebagai pemain di DBL Indonesia. Dia adalah Valdiano Widyantoro Putra.
Valdiano membenarkan ia banyak cerita soal kejadian di Sidoarjo itu pada teman-temannya.
Dari sanalah, tim teman-temannya di tim basket putra Spensa kemudian berinisiatif menyampaikan pesan duka sekaligus dukungan untuk regu penyelamat lewat sepatu.
Saat ini belum ada komentar