Rangkaian FKY 2025 Hari Ketiga: Rembug Budaya hingga Pementasan Hanoman Mahawira di Pantai Ngobaran
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 13 Okt 2025
- comment 0 komentar

Hari Ketiga Festival Kebudayaan Yogyakarta 2025 Menampilkan Beragam Agenda Budaya
DIAGRAMKOTA.COM – Hari ketiga Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 menghadirkan berbagai acara menarik yang mencerminkan semangat kolaborasi antar komunitas dan pelaku seni. Acara ini berlangsung di berbagai titik di Gunungkidul, dengan fokus pada diskusi budaya, lokakarya, serta pertunjukan seni yang memperkaya pengalaman peserta.
Pada hari ini, FKY kembali menunjukkan bagaimana tradisi lokal dapat hidup dengan sentuhan kekinian melalui kerja sama lintas komunitas. Rangkaian acara dimulai sejak pagi hari dengan program FKY Rembug Wicara #1 yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00. Tema yang diangkat adalah “Yogyakarta and Cultural Practice: Rethinking Indigenous Knowledge Today!”. Diskusi ini menghadirkan narasumber-narasumber terpilih yang membahas praktik kebudayaan Yogyakarta dalam konteks pengetahuan lokal masa kini.
Selanjutnya, sesi FKY Rembug Wicara #2 digelar pada pukul 13.00 hingga 15.00 dengan tema “Relational Practice in Gunungkidul Collabs-Collective: Tracing”. Acara ini menyoroti praktik kolaboratif antara komunitas di Gunungkidul dalam memperkuat identitas budaya daerah. Hal ini menjadi bukti bahwa kerja sama antar komunitas mampu menjaga keberlanjutan budaya lokal.
Sementara itu, pukul 12.00 hingga 15.00, program Pawon Khasiat mengundang ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngalang untuk berkolaborasi dengan komunitas Matrahita dalam kegiatan “Caos Dhahar & Runding Solid”. Kegiatan ini tidak hanya menonjolkan kearifan lokal dalam kuliner tradisional, tetapi juga menjadi ruang dialog mengenai peran perempuan dalam menjaga ketahanan budaya.
Masih dalam rentang waktu yang sama, Lokakarya Gunungkidulan dengan tema “Kolaborator: Padukuhan Pager” turut digelar. Lokakarya ini menjadi wadah eksplorasi praktik seni dan budaya berbasis komunitas, yang memberikan ruang bagi para pelaku seni untuk berkreativitas dan berbagi ilmu.
Di sisi lain, mulai pukul 15.00 hingga 22.00, Pantai Ngobaran di Saptosari menjadi pusat perhatian dengan gelaran Panggung FKY bertema “After Njathil You Garangan!”. Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan seni dari Sanggar Suto, Padepokan Sekar Djagad, Sendratari Ramayana “Hanoman Mahawira”, hingga Jathilan Kenyo Mayangkoro Gank X. Pertunjukan-pertunjukan ini menunjukkan kekayaan seni dan budaya yang ada di Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan ini menjadi bentuk nyata semangat keberagaman budaya yang hidup di Yogyakarta, khususnya Gunungkidul. Festival yang telah menjadi ikon tahunan ini terus membuktikan diri sebagai ajang pertemuan ide, ekspresi, dan identitas budaya masyarakat Yogyakarta. Hari ketiga FKY 2025 pun menjadi momentum penting dalam menegaskan bahwa tradisi lokal masih memiliki ruang hidup yang kuat di tengah arus modernitas.
Saat ini belum ada komentar