Program Perumahan Subsidi Presiden Prabowo Dimulai di Malang, Warga MBR Jadi Prioritas
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 8 Okt 2025
- comment 0 komentar

Program Tiga Juta Rumah Subsidi di Kota Malang Mulai Berdampak Nyata
DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota Malang mulai melihat hasil nyata dari program nasional tiga juta rumah subsidi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Program ini tidak hanya bertujuan memberikan tempat tinggal layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga dirancang dengan perizinan yang lebih sederhana dan biaya yang lebih terjangkau.
Hingga awal Oktober 2025, sebanyak 120 warga telah mendapatkan persetujuan untuk mengajukan permohonan pembangunan rumah subsidi. Pemerintah daerah menargetkan peningkatan jumlah tersebut hingga mencapai 200 unit pada akhir tahun. Dibandingkan dengan program sebelumnya, program ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik minat masyarakat luas.
Salah satu keunggulan utama adalah pembebasan dari biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang selama ini menjadi salah satu penghalang utama bagi warga dalam membeli rumah. Selain itu, mekanisme perizinan juga dipercepat sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk bisa menempati rumah mereka. Harga rumah juga dijaga agar tetap terjangkau, yaitu di bawah Rp180 juta per unit.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian berkualitas tanpa memberatkan masyarakat kecil. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, menjelaskan bahwa proyek perumahan ini berlokasi di Kecamatan Sukun dan Kedungkandang. Lokasi ini dipilih karena harga tanah yang masih relatif rendah, sehingga memungkinkan pembangunan rumah subsidi dengan harga yang ramah di kantong warga.
Dari total 120 unit yang sudah diajukan, pemerintah memperkirakan akan ada tambahan 40 hingga 60 unit lagi yang akan dibangun di Kelurahan Wonokoyo, Kedungkandang. Namun, Arif menegaskan bahwa fasilitas ini tidak diperuntukkan bagi semua warga. Hanya mereka yang tergolong MBR dan memenuhi sejumlah persyaratan yang bisa mengajukan permohonan.
Proses verifikasi mencakup faktor usia, besaran penghasilan, serta kondisi sosial ekonomi keluarga pemohon. Dengan demikian, program ini benar-benar ditujukan untuk kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
Meskipun berstatus rumah subsidi, kualitas bangunan tetap dijaga sesuai standar teknis yang ditetapkan pemerintah pusat. Setiap unit rumah dibangun dengan tipe 30 atau tipe 32, dengan luas bangunan rata-rata 5×12 meter atau 6×10 meter. Tanah yang disediakan juga memiliki ukuran minimal 60 meter persegi. Selain itu, lingkungan perumahan dirancang dengan jalan selebar minimal enam meter, sehingga tetap nyaman dan memadai bagi aktivitas sehari-hari warga.
“Sejauh ini sudah ada lima pengembang yang mulai mengerjakan proyek rumah subsidi ini di Kota Malang,” ujar Arif. Kehadiran pengembang tersebut diharapkan dapat mempercepat realisasi program, sekaligus memastikan standar kualitas yang seragam.
Selain memberikan manfaat langsung kepada warga yang menerima rumah, program ini juga berdampak positif pada sektor lain, seperti tenaga kerja, material bangunan, hingga perputaran ekonomi lokal. Banyak pekerja konstruksi yang terserap, sementara kebutuhan material seperti semen, pasir, dan besi ikut meningkat seiring dengan pembangunan perumahan baru.
Bagi warga MBR, program rumah subsidi ini dianggap sebagai kesempatan emas untuk memiliki hunian layak yang sebelumnya sulit dijangkau. Dengan biaya lebih ringan dan proses yang lebih cepat, mereka kini bisa mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri.
Pemerintah pun berharap, program ini dapat membantu menekan angka backlog perumahan di Kota Malang sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program tiga juta rumah subsidi merupakan bagian dari strategi nasional dalam memperkuat sektor perumahan rakyat. Kota Malang menjadi salah satu daerah yang bergerak lebih awal dalam implementasi, sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Dengan dukungan masyarakat, pemerintah, dan pengembang, program ini diharapkan berjalan lancar dan konsisten hingga seluruh target tercapai.
Saat ini belum ada komentar