Perkuat Literasi Finansial, OJK Kolaborasi dengan Kader Surabaya Hebat
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025
- comment 0 komentar

Kader Surabaya Hebat Dilibatkan dalam Edukasi Literasi Keuangan
DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah maraknya praktik keuangan digital ilegal, Pemerintah Kota Surabaya melibatkan Ribuan Kader Surabaya Hebat (KSH) sebagai agen edukasi literasi keuangan. Upaya ini bertujuan untuk mencegah masyarakat terjebak dalam berbagai bentuk penipuan keuangan seperti pinjaman online (pinjol), investasi bodong, hingga koperasi abal-abal yang berkedok arisan.
Agus Imam Sonhaji, Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Kota Surabaya, menjelaskan bahwa edukasi keuangan sangat penting di era digital saat ini. KSH yang tersebar di 9.149 RT se-Surabaya diharapkan menjadi agen literasi keuangan yang dapat memberikan pesan-pesan edukatif kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam mengelola keuangan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin KSH menjadi agen literasi keuangan. Mereka akan menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam mengelola keuangan,” katanya dalam seminar literasi keuangan “Bersatu Memberantas Scam, Membangun Masyarakat Melek Finansial” di Gedung OJK Jatim, Kamis (9/10/2025).
Pemkot Surabaya juga mendukung penuh Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Digital (Satgas PASTI) yang telah dibentuk OJK. Tujuannya adalah memperkuat upaya penindakan dan pencegahan praktik keuangan ilegal. Agus menegaskan bahwa masyarakat Surabaya harus bisa berdaulat secara finansial, tidak mudah tertipu janji manis, dan bijak dalam prinsip serta berhati-hati dalam mengelola keuangan.
Data Laporan Praktik Ilegal di Jawa Timur
Menurut Yunita Linda Sari, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim, hingga 30 September 2025, Satgas PASTI OJK telah menghentikan 1.840 entitas keuangan ilegal di Indonesia. Dari jumlah itu, 1.556 di antaranya merupakan pinjol ilegal, sedangkan 284 lainnya investasi bodong. Secara nasional, terdapat 17.531 aduan masyarakat yang telah masuk ke Satgas PASTI, yang terdiri atas 13.999 laporan pinjol ilegal dan 3.532 laporan investasi ilegal.
Total kerugian akibat praktik keuangan ilegal sejak tahun 2017 hingga Agustus 2025 mencapai Rp142,13 triliun. Sayangnya, hanya sekitar 6,13% dari kerugian tersebut berhasil diblokir.
Khusus di Jawa Timur, OJK mencatat terdapat 1.275 laporan praktik keuangan ilegal per 30 September 2025. Dari angka tersebut, 1.036 di antaranya pinjol ilegal dan 239 investasi bodong. Yunita menyebut bahwa mayoritas pelapor dari kasus praktik keuangan ilegal tersebut adalah kaum perempuan.
“Sebanyak 57% pelapor adalah kaum perempuan. Mayoritas karyawan swasta dan ibu rumah tangga. Sedangkan laporan terkait investasi, diantaranya dari ASN, guru, dan pelaku UMKM. Ini menunjukkan mereka yang paling rentan terdampak,” jelasnya.
Kerugian Akibat Praktik Keuangan Digital Ilegal di Jawa Timur
Berdasarkan data Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), sejak November 2024 hingga September 2025, kerugian akibat praktik keuangan digital ilegal di Jatim mencapai nominal Rp141,8 miliar. Dari jumlah itu, hanya sekitar 6,56% atau Rp9,3 miliar yang berhasil diblokir.
Adapun jenis investasi ilegal yang paling banyak dilaporkan di Jawa Timur, diantaranya adalah trading forex dan crypto tanpa izin. Dua jenis investasi ini dinilai paling banyak mendapatkan hasil yang lebih cepat oleh masyarakat.
“Yang bikin sedih, Surabaya menempati posisi tertinggi laporan keuangan ilegal, disusul Sidoarjo, Malang, dan Gresik,” bebernya.
Yunita menilai keterlibatan KSH dinilai strategis sebagai perpanjangan tangan OJK dan pemerintah daerah dalam memberikan edukasi finansial yang benar dan langsung mengena di tingkat masyarakat. Kader Surabaya Hebat ini cocok menjadi agen literasi keuangan karena mampu menjangkau langsung lapisan masyarakat di tingkat bawah.
Dia pun mengapresiasi langkah dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang melibatkan berbagai elemen pemerintah kota dalam program literasi keuangan ini. “Dengan inisiatif ini, kami optimistis pesan literasi keuangan bisa tersebar lebih cepat dan lebih luas secara getok tular di masyarakat.”
Saat ini belum ada komentar