Pemerintah Bangun Rusun Subsidi untuk MBR di Surabaya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 18 Okt 2025
- comment 0 komentar

Pemerintah Berencana Bangun Rumah Susun Subsidi di Surabaya
DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah berencana membangun rumah susun (rusun) subsidi di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena harga lahan di Surabaya yang semakin tinggi, sehingga rusun subsidi dianggap sebagai solusi terbaik dalam menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa ia telah sepakat dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk segera membangun rusun subsidi di Surabaya. Menurut Ara, pihaknya akan mempelajari dan mempersiapkan skema pembangunannya dalam waktu sepekan ke depan.
“Kami akan mempersiapkan seminggu ini skema lahan, skema pembiayaan, skema hukum, kemudian skema teknis, dan juga penghunian. Jadi semua aspeknya dipelajari dengan detail,” jelasnya.
Ukuran Rusun Subsidi Akan Diperluas
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Ara juga telah sepakat untuk merevisi aturan luas rusun subsidi bagi MBR dan masyarakat menengah tanggung. Ara menyetujui perubahan aturan tersebut agar MBR dan kelas menengah tanggung dapat mendapatkan hunian yang tidak hanya murah, tetapi juga layak secara manusiawi.
Gagasan ini muncul setelah Ara menerima kunjungan dari Purbaya, yang menyebut bahwa luas rumah susun yang berlaku saat ini dinilai “parah” dan tidak manusiawi, khususnya terkait standar luas unit untuk MBR.
“Kita bisa ubah. Saya pikir paling manusiawilah,” ujar Purbaya.
Fokus pada Kelompok Profesional
Target utama dari terobosan ini adalah kelompok profesional yang selama ini kesulitan mengakses hunian dekat tempat kerja seperti guru, dosen, perawat, hingga pegawai-pegawai restoran. Ara menekankan bahwa prinsip dasar dari proyek ini adalah agar rumah dan tempat tinggal tidak terlalu jauh dari kantor.
“Jadi mereka dekat ke kantor, kalau perlu jalan,” tambah Ara.
Standar Hunian Vertikal yang Lebih Baik
Kedua menteri sepakat menciptakan proyek percontohan hunian vertikal (apartemen) dengan standar yang lebih baik. Jika standar ukuran yang berlaku saat ini adalah 36-40 meter persegi untuk MBR dan kelas menengah tanggung, maka ke depan akan dibuat dengan luas minimal 45 meter persegi.
Dengan peningkatan ukuran ini, diharapkan hunian akan lebih memadai untuk kehidupan keluarga dan anak-anak. Targetnya, aturan luas rusun subsidi terbaru ini akan terbit pada tanggal 21 Oktober 2025.
Kesiapan Pembangunan Rusun Subsidi
Selain itu, pihak pemerintah juga sedang mempersiapkan berbagai skema terkait pembangunan rusun subsidi. Mulai dari pemilihan lahan, sumber pembiayaan, hingga teknis konstruksi dan penghunian. Semua aspek tersebut akan dipelajari secara detail agar proyek dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Dengan adanya rencana pembangunan rusun subsidi di Surabaya, diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki akses yang lebih mudah terhadap hunian layak. Selain itu, proyek ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat penyelesaian masalah perumahan di Indonesia.

Saat ini belum ada komentar