Kapan Pembangunan Flyover Dolog Dimulai? Dishub: Jl A Yani Tak Ditutup
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 8 Okt 2025
- comment 0 komentar

Pembangunan Flyover Bundaran Dolog Tidak Menutup Jalur Utama Secara Total
DIAGRAMKOTA.COM – Pembangunan proyek flyover Bundaran Dolog atau Taman Pelangi Surabaya tidak akan menyebabkan penutupan total jalur utama Jl A Yani. Penutupan hanya dilakukan pada tahapan tertentu selama proses konstruksi.
Penutupan total jalur hanya akan dilakukan pada waktu tertentu, yaitu antara pukul 23.00 hingga 05.00 pagi, saat pemasangan balok girder atau balok bentang flyover. Pada masa tersebut, lalu lintas dari arah utara ke selatan atau yang ingin meninggalkan Surabaya akan ditutup sepenuhnya.
Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Trio Wahyubowo, menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan kajian lebih detail mengenai rencana penutupan jalur Jl A Yani selama pembangunan konstruksi flyover. Ia menegaskan bahwa tidak ada penutupan total setiap hari. Penutupan hanya dilakukan dalam satu tahapan tertentu, yaitu saat pemasangan boks girder.
Selain itu, selama pengerjaan harian, hanya terjadi penyempitan jalur. Baik dari arah utara maupun selatan, jalur tetap dapat digunakan meski dengan kondisi yang lebih sempit. Saat penutupan total berlangsung, arus lalu lintas akan dialihkan. Dishub sedang memetakan jalur alternatif yang bisa digunakan masyarakat.
Pihaknya juga akan memberikan pemberitahuan resmi mengenai penutupan total tersebut. Namun, yang jelas, tidak ada penutupan total setiap hari di jalur utama tersebut.
Dampak Konstruksi yang Perlu Diwaspadai
Trio mengakui bahwa dampak masa konstruksi flyover Bundaran Dolog cukup besar. Saat ini sudah mulai dilakukan kajian untuk mengantisipasi dan meminimalisasi dampak yang terjadi.
Pengerjaan flyover Bundaran Dolog akan dimulai pada awal 2026 dan diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun hingga selesai pada 2027. Proyek ini melibatkan pembangunan jalan layang sepanjang 400 meter.
Setiap harinya selama pembangunan, Jl A Yani dari dua arah tidak dilakukan penutupan total. Baik yang menuju utara maupun selatan, jalur tetap dapat digunakan. Begitu juga dari Jemursari. Namun, terjadi penyempitan jalan.
“Arus lalu lintas tetap mengalir. Tentu akan terjadi penyempitan jalan atau bottleneck karena pembangunan ramp naik maupun kaki-kaki pilar flyover. Kami akan antisipasi untuk jam berangkat dan pulang kerja,” kata Trio.
Rekomendasi Jalur Alternatif
Masyarakat disarankan untuk mengambil jalur alternatif jika menghadapi kemacetan parah. Jika datang dari Sidoarjo atau Mojokerto, lebih baik menggunakan Tol Perak atau Tol Waru Juanda.
Untuk pengendara yang ingin ke selatan atau meninggalkan Surabaya menuju Sidoarjo dan Mojokerto, bisa mengambil jalur MERR yang tembus ke Tol Waru Juanda. Pengendara motor juga diminta untuk waspada selama masa konstruksi berlangsung.
Kesiapan Komisi C DPRD Surabaya
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, mendesak agar segera dilakukan kajian hingga rencana simulasi rekayasa lalu lintas saat pengerjaan konstruksi flyover Bundaran Dolog.
Menurutnya, diperlukan waktu sekitar satu tahun untuk membangun infrastruktur pengurai macet Taman Pelangi tersebut. Konstruksi proyek nasional ini akan dimulai awal 2026 dan selesai pada 2027.
“Segera lakukan kajian dan pemberitahuan terbuka kepada masyarakat akan dampak macet pembangunan flyover Bundaran Dolog nantinya,” ujar Eri.
Saat ini belum ada komentar