Harga Bahan Pokok di Surabaya Melonjak Jelang Musim Hujan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Musim hujan yang akan segera tiba memicu kenaikan harga berbagai komoditas di pasar tradisional Surabaya. Salah satu yang paling terasa adalah kenaikan harga cabai dan tomat, yang mengakibatkan kekhawatiran bagi masyarakat pengguna bahan pokok tersebut.
Kenaikan Signifikan pada Cabai dan Tomat
Di Pasar Pucang Anom, harga cabai merah besar kini mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Angka ini meningkat dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp 40 ribu per kilogram. Sementara itu, harga tomat juga naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram.
Pedagang setempat, Aminah, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Ia memprediksi kenaikan akan semakin signifikan, terutama jika musim hujan mulai memengaruhi pasokan.
“Tomat sekarang sudah Rp20 ribu. Cabai merah besar Rp50 ribu, masih belum turun,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh pergantian musim dan diperkirakan akan terus meningkat menjelang akhir tahun. “Habis ini kalau semakin hujan bisa naik, apalagi akhir tahun. Natal dan tahun baru itu biasanya semua harga naik,” katanya.
Stabilnya Harga Komoditas Lain
Selain cabai dan tomat, beberapa bahan pokok lain di Pasar Pucang Anom juga terpantau stabil di harga cukup tinggi. Cabai rawit dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah dan bawang putih masing-masing berkisar Rp 40 ribu per kilogram.
Telur ayam saat ini dijual dengan harga Rp 30 ribu per kilogram, sedikit lebih murah dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai Rp 32 ribu per kilogram. Ayam potong dijual dengan harga Rp 36 ribu per kilogram, turun dari sebelumnya Rp 38 ribu per kilogram. Daging sapi sendiri dimulai dari Rp 100 ribu per kilogram.
Beras dijual dengan harga sekitar Rp 16 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 16 ribu per liter, dan gula pasir Rp 17 ribu per kilogram.
Kondisi Serupa Terjadi di Pasar Wonokromo
Di Pasar Wonokromo, kondisi harga komoditas mirip dengan Pasar Pucang Anom. Cabai rawit dijual dengan harga Rp 20 ribu per kilogram, sementara gula dan minyak goreng tetap bertahan di harga Rp 17 ribu per kilogram dan Rp 16 ribu per liter.
Seorang pembeli, Wahyuni (31), mengatakan bahwa kenaikan harga komoditas saat pergantian musim merupakan hal yang wajar terjadi.
“Sudah biasa ya kayaknya kalau harganya fluktuatif. Mungkin hasil panen atau pengiriman juga mempengaruhi, ditambah habis ini mau akhir tahun,” ujarnya.
Prediksi Kenaikan Harga di Akhir Tahun
Para pedagang dan pembeli sama-sama memperkirakan kenaikan harga akan semakin signifikan menjelang akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh faktor musim hujan yang berpotensi mengganggu pasokan dan permintaan yang meningkat menjelang liburan.
Dengan situasi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dalam mengatur anggaran belanja bulanan agar tidak terganggu oleh fluktuasi harga yang terjadi.

Saat ini belum ada komentar