Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » POLITIK » Evaluasi Sistem Pilkada Jadi Fokus, Inisiatif Lokal Tidak Berkembang

Evaluasi Sistem Pilkada Jadi Fokus, Inisiatif Lokal Tidak Berkembang

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month 16 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

Kemandirian Daerah Masih Tantangan Besar

DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah semangat desentralisasi yang telah berjalan hampir dua dekade, masih banyak daerah di Indonesia yang belum mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, Bachtiar, dalam acara peluncuran Indeks Partisipasi Pilkada 2024 yang digelar oleh KPU RI di Jakarta.

Bachtiar menilai bahwa sistem politik dan rekrutmen kepala daerah saat ini belum sepenuhnya berhasil menciptakan kemandirian dan otonomi sejati. Menurutnya, sebagian besar daerah masih mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat, sementara inisiatif lokal terlihat kurang berkembang.

“Daerah kan hampir sebagian besar tidak otonom. Masih mengandalkan dana transfer. Kemudian inisiatif lokal ini kurang berkembang,” ujar Bachtiar dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa sistem pemilihan kepala daerah secara langsung yang diberlakukan sejak 2005 perlu dievaluasi secara mendalam.

Demokrasi, menurut Bachtiar, tidak pernah statis—ia harus beradaptasi dengan tantangan zaman. Dalam konteks Indonesia, tantangan utamanya adalah bagaimana daerah mampu menggerakkan roda pembangunan tanpa ketergantungan berlebih kepada pemerintah pusat.

“Bahkan Jakarta yang selalu dinilai daerah mandiri pun masih bergantung pada dana transfer dari pusat,” tambah Bachtiar, menyoroti ironi bahwa ibu kota sekalipun belum sepenuhnya mandiri secara fiskal.

Perlu Evaluasi Sistem Pilkada

Bachtiar menegaskan bahwa baik sistem Pilkada langsung maupun tidak langsung hanyalah instrumen. Yang lebih penting, menurut dia, adalah bagaimana sistem tersebut bisa menghasilkan pemimpin berjiwa negarawan—mereka yang bukan hanya populer di tingkat lokal, tetapi juga memiliki kapasitas untuk membawa daerah menuju kesejahteraan dan keadilan sosial.

“Evaluasi juga menunjukkan, ternyata sistem langsung ini menghasilkan banyak masalah hukum, sementara otonomi daerah justru stagnan,” kata Bachtiar. Pandangan ini mencerminkan kegelisahan pemerintah terhadap dinamika politik lokal yang sering kali didominasi kepentingan jangka pendek.

Kemendagri kini membuka ruang diskusi untuk meninjau kembali Undang-Undang Pemerintahan Daerah. Bachtiar menyebut bahwa sebelum mengubah sistem Pilkada, perlu dilakukan koreksi terhadap struktur kewenangan dan hubungan keuangan pusat-daerah yang selama ini timpang.

“Apakah sistemnya tetap langsung seperti ini, atau kembali ke tidak langsung, atau asimetris—semua masih terbuka untuk dibahas. Asimetris ini menjadi salah satu opsi yang patut didiskusikan,” katanya. Sistem asimetris yang dimaksud mengacu pada penerapan model pemerintahan yang berbeda antar daerah, menyesuaikan kondisi sosial, ekonomi, dan geografisnya.

Mencari Solusi untuk Kemandirian Daerah

Pernyataan Bachtiar mencerminkan arah baru dalam perdebatan kebijakan desentralisasi: bukan sekadar soal siapa yang memilih kepala daerah, tetapi bagaimana memastikan pemerintahan lokal mampu mengelola potensinya sendiri. Dalam kacamata lebih luas, ini adalah panggilan untuk memperkuat tata kelola daerah agar selaras dengan visi pembangunan nasional yang inklusif.

Sebagai negara kepulauan dengan 38 provinsi dan ribuan kabupaten/kota, Indonesia menghadapi tantangan besar untuk memastikan semua daerah tumbuh bersama. Tanpa kemandirian fiskal dan inovasi kebijakan lokal, desentralisasi hanya akan menjadi slogan—sementara ketimpangan antarwilayah terus melebar. Evaluasi sistem Pilkada, bagi Bachtiar, adalah langkah awal untuk memperbaiki fondasi otonomi yang sejati.

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Angka Kemiskinan Surabaya Turun Drastis ke 3,56 Persen, Target Wali Kota Eri Tercapai

    • calendar_month Sen, 6 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 46
    • 0Komentar

      Pencapaian Target Penurunan Kemiskinan di Surabaya DIAGRAMKOTA.COM – Surabaya mencatatkan kemajuan signifikan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. Hingga tengah tahun 2025, tingkat kemiskinan di kota ini berada pada 3,56 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 3,96 persen yang tercatat pada Maret 2024. Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Surabaya turun sebanyak 11,53 ribu jiwa, […]

  • TNI AD: Kerusuhan Yalimo Dipicu Perselisihan Pelajar

    • calendar_month Sab, 20 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Kondisi di Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan Sudah Kembali Kondusif DIAGRAMKOTA.COM – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa kondisi di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan saat ini sudah kembali kondusif. Sebelumnya, wilayah tersebut sempat mengalami kerusuhan pada 16 September lalu. Menurut Wahyu, kerusuhan itu berawal dari perselisihan antar pelajar di Elelim. […]

  • Direktur Sarana Demokrasi: Makan Bergizi Gratis? Sampai Kapan? Prioritaskan Pendidikan dan Lapangan Kerja

    • calendar_month Rab, 13 Nov 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 74
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Direktur Sarana Demokrasi, Asada yang akrab dipanggil Cak Sade mengutarakan pandangannya terkait program pemerintah “Makan Bergizi Gratis”. Dalam wawancara yang berlangsung Rabu (13/11/2024), menurut Sade, program ini memiliki tujuan mulia, tetapi ia menilai bahwa program ini perlu mempertimbangkan beberapa hal yang lebih mendasar, seperti peningkatan kualitas Pendidikan dan pelayanan kesehatan, perluasan lapangan kerja, […]

  • Polisi dan Demonstran Perlu Evaluasi Diri

    • calendar_month 21 jam yang lalu
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 12
    • 0Komentar

    Tindakan Kepolisian Dalam Demonstrasi Di Jayapura DIAGRAMKOTA.COM – Demonstrasi yang berlangsung di Abepura, Kota Jayapura pada hari Rabu (15/10) menimbulkan banyak kecaman dari masyarakat. Hal ini terjadi setelah aparat kepolisian menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun, tindakan tersebut dinilai tidak tepat karena arah tembakan mengenai kawasan pemukiman yang dihuni oleh banyak anak-anak dan orang […]

  • Dugaan Tanda Tangan Palsu, Anggota DPRD NTB Dilaporkan ke Polisi

    • calendar_month Sel, 16 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 68
    • 0Komentar

    Dugaan Pemalsuan Dokumen Tanah Melibatkan Anggota DPRD NTB DIAGRAMKOTA.COM – Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi Golkar, Evan Limantika, diduga terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen tanah. Isu ini muncul setelah pengurus wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) NTB mengungkap kronologi yang menyebut nama wakil rakyat tersebut. Kasus ini […]

  • RPU Lakarsantri Siap Operasi, DPRD: Pastikan Tak Jadi Proyek Mubazir

    • calendar_month Ming, 20 Apr 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 59
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Komisi B DPRD Kota Surabaya menegaskan pentingnya peran Rumah Potong Unggas (RPU) Lakarsantri sebagai penopang ketahanan pangan kota. Rencananya, Senin (21/4), Komisi B akan melakukan peninjauan langsung ke fasilitas tersebut untuk mengecek kesiapan operasional yang kini berada di bawah pengelolaan PD Rumah Potong Hewan (RPH). Ketua Komisi B, Muhammad Faridz Afif dari Fraksi […]

expand_less
Exit mobile version