BGN Optimis Penyerapan Anggaran MBG Lancar, Target Serap Rp33 Triliun Akhir Oktober
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 17 Okt 2025
- comment 0 komentar

Penyerapan Anggaran MBG dan Tantangan yang Dihadapi
DIAGRAMKOTA.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) kini berada dalam situasi yang cukup menegangkan terkait penarikan anggaran oleh Menteri Keuangan. Hal ini terjadi karena proses penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih rendah. Program ini, yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, kini menjadi perhatian utama pemerintah.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa penyerapan anggaran MBG sangat berkaitan dengan jumlah penerima manfaat yang berhasil dilayani. Semakin banyak penerima manfaat, semakin besar juga jumlah dana yang bisa diserap. Dalam hal ini, keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi salah satu faktor penting.
Jumlah SPPG yang Berdiri
Dadan menyebutkan bahwa setiap SPPG dapat menyerap dana antara Rp900 juta hingga Rp1 miliar per bulan. Saat ini, jumlah SPPG yang telah berdiri mencapai 12.000 unit. Ia menyatakan bahwa angka tersebut terus bertambah seiring dengan perkembangan program.
“Hari ini saya baru saja mendapatkan laporan bahwa jumlah SPPG meningkat dari 11.918 menjadi 12.000,” ujarnya. “Artinya, ada tambahan sebesar Rp100 miliar yang bisa diserap.”
Dengan peningkatan jumlah SPPG ini, BGN memproyeksikan bahwa dalam 10 hari ke depan, penyerapan anggaran akan mencapai Rp6 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada rata-rata penyerapan dana per periode 10 sampai 12 hari.
Target Penyerapan Anggaran
Untuk bulan Oktober 2025, BGN memperkirakan penyerapan anggaran akan mencapai Rp33 triliun. Angka ini dihitung berdasarkan proyeksi jumlah SPPG yang terus bertambah. Selanjutnya, pada pertengahan November 2025, target penyerapan dana mencapai Rp7,5 triliun.
Jika penyerapan anggaran tetap konsisten, maka dalam dua bulan, pelaksanaan MBG bisa menyerap dana sekitar Rp30 triliun. Dadan menyatakan bahwa penyerapan dana di BGN mudah dihitung dan selalu berkorelasi positif dengan jumlah penerima manfaat.
Pengembalian Dana dan Anggaran Tambahan
Sebelumnya, Dadan mengungkapkan bahwa alokasi dana APBN untuk MBG adalah sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby sebesar Rp100 triliun. Namun, dari total dana tersebut, hanya Rp99 triliun yang berhasil terserap. Sementara itu, sebesar Rp70 triliun dikembalikan ke Presiden karena kemungkinan tidak terserap dalam tahun ini.
Menkeu Purbaya menegaskan bahwa dana yang dikembalikan sebesar Rp100 triliun merupakan bagian dari anggaran tambahan yang belum dianggarkan secara resmi. Menurutnya, uang tersebut belum ada karena belum dialokasikan.
Realisasi Penyerapan Anggaran
Dalam konferensi pers APBNKita pada 14 Oktober 2025, Kemenkeu menyampaikan bahwa realisasi penyerapan anggaran MBG sebesar Rp20,6 triliun atau 29 persen dari total anggaran Rp71 triliun. Dari angka tersebut, sebanyak 31,2 juta orang telah menerima manfaat.
Selain itu, data dari BGN menunjukkan bahwa sudah ada 30 mitra dapur yang terdaftar, namun hanya 11.504 yang lolos verifikasi. Hingga akhir tahun 2025, BGN menargetkan 25.400 SPPG di kawasan aglomerasi dan 6.000 SPPG di kawasan terpencil.
Program MBG ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Dengan peningkatan jumlah SPPG dan penyerapan anggaran yang optimal, harapan besar ditempatkan pada keberhasilan program ini.
Saat ini belum ada komentar