Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » SERBA-SERBI » Administrasi Kesedihan: Realisme Satir dan Dekonstruksi Moral dalam Puisi Alfariezie

Administrasi Kesedihan: Realisme Satir dan Dekonstruksi Moral dalam Puisi Alfariezie

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Sab, 18 Okt 2025
  • comment 0 komentar

Puisi sebagai Bentuk Kritik Sosial dan Politik

DIAGRAMKOTA.COM – Puisi modern kini tidak lagi terikat pada aturan tradisional seperti rima dan irama. Ia menjadi wadah ekspresi bebas bagi penyair untuk menyampaikan perasaan, keresahan, dan kepedulian terhadap isu-isu sosial, politik, dan moral yang muncul dari realitas sehari-hari. Salah satu bentuk puisi yang menonjol adalah realisme satir, sebuah gaya yang menggabungkan kejujuran dalam menggambarkan realitas dengan sindiran tajam terhadap struktur kekuasaan atau kebijakan yang dianggap menindas.

Salah satu contoh kuat dari puisi realisme satir adalah puisi berjudul “Administrasi Kesedihan” karya Muhammad Alfariezie, seorang penyair asal Bandar Lampung. Puisi ini berasal dari konteks lokal, namun mampu menggambarkan masalah universal: penyalahgunaan kekuasaan dan hilangnya nurani birokrasi.

Konten Puisi “Administrasi Kesedihan”

Dalam puisi ini, penyair menggambarkan Bandar Lampung sebagai kota yang menyedihkan bukan karena adanya kelompok tertentu seperti kaum pelangi atau orang yang tidak suka rapi dan bersih. Namun, kesedihan itu lahir dari kepemimpinan yang gagal menjaga empati dan kepedulian terhadap rakyat. Penyair mengkritik bagaimana pemimpin kota memperlakukan bunda—yang seharusnya melindungi—sebagai ancaman terhadap masa depan remaja pra sejahtera. Selain itu, ia juga menggambarkan bagaimana anggaran publik yang besar justru berubah menjadi tumpukan kertas yang tidak memiliki makna nyata.

Baris-baris pendek dalam puisi ini menciptakan gambaran yang pahit tentang kota yang seharusnya menjadi tempat kemajuan, tetapi justru menjadi tempat ironi akibat kebijakan yang tidak pro-rakyat. Penyair tidak hanya mengkritik sistem, tetapi juga menunjukkan bagaimana kebijakan tersebut memengaruhi kehidupan masyarakat secara langsung.

Kerangka Teori: Realisme Satire dalam Sastra Modern

Dalam teori sastra, realisme satire digunakan sebagai alat untuk menyingkap kontradiksi sosial dengan cara yang jujur dan kritis. Menurut György Lukács, realisme adalah usaha sastra untuk menampilkan realitas tanpa menyembunyikan keburukan. Sedangkan Jonathan Swift dan George Orwell menunjukkan bahwa satire adalah cara efektif untuk menyindir kekuasaan tanpa kehilangan daya estetika.

Puisi ini menggunakan bahasa lugas dan ironi sebagai senjata moral. Ia tidak bermain di wilayah romantik, tetapi lebih fokus pada realisme sosial-politik yang menggugat kebijakan pemerintah dan struktur kekuasaan yang menindas masyarakat.

Ironi Kepemimpinan dan Dekonstruksi Moral

Kata “bunda” dalam puisi ini bukan sekadar sapaan lembut, tetapi simbol kekuasaan yang seharusnya melindungi. Dalam konteks ini, penyair memutarbalikkan makna “bunda” menjadi ironi yang pahit. Ia menunjukkan bahwa sosok pemimpin perempuan yang idealnya melindungi justru menjadi ancaman terhadap masa depan generasi muda.

Dalam teori dekonstruksi moral, penyair memperlihatkan bagaimana nilai-nilai keibuan dapat diubah menjadi representasi kekuasaan yang menakutkan. Ia tidak menyerang individu, tetapi mengkritik sistem kepemimpinan yang kehilangan rasa kemanusiaan.

Tumpukan Kertas sebagai Simbol Kemandegan Birokrasi

Bait “Menjadikan miliaran rupiah tumpukan kertas tanpa guna!” mencerminkan realisme ekonomi. “Tumpukan kertas” menjadi metafora cerdas bagi sistem birokrasi yang gemuk tapi mandul; penuh laporan, sedikit tindakan. Simbol ini sejalan dengan kritik Karl Marx tentang alienasi sosial, di mana uang dan dokumen menjadi berhala baru yang menjauhkan manusia dari kesejahteraan sejati.

Bahasa Satire Sebagai Perlawanan

Mikhail Bakhtin menyebut satire sebagai bentuk “dialog sosial” antara yang berkuasa dan yang tertindas. Melalui ironi dan permainan makna, penyair memberi ruang bagi suara rakyat kecil untuk berbicara. Puisi ini tidak berteriak dengan amarah, tetapi menohok dengan diam yang tajam—menjadikannya bentuk perlawanan estetis terhadap kesewenang-wenangan kekuasaan.

Makna Sosial: Kesadaran Kritis Warga Kota

Puisi ini lahir di tengah konteks sosial di mana kebijakan publik seringkali diselimuti jargon moral, namun minim implementasi empatik. Alfariezie tidak hanya menulis untuk “mencaci”, tetapi juga mengajak publik merenungi ulang makna kepemimpinan. Ia menegaskan bahwa kesedihan sebuah kota tidak lahir dari rakyatnya, melainkan dari pemimpin yang abai terhadap suara nurani.

Kesimpulan: Puisi Sebagai Kesadaran Politik dan Moral

Melalui kerangka teori realisme satire, puisi “Administrasi Kesedihan” menegaskan bahwa sastra bukan sekadar seni kata, tetapi juga senjata kesadaran. Bahasa puitik digunakan untuk menggugat, bukan memuja. Ironi menjadi alat pembuka kesadaran publik bahwa kebijakan yang salah arah bisa menimbulkan luka sosial berkepanjangan.

Karya ini merepresentasikan wajah sastra keterlibatan (engagé literature)—di mana penyair turun langsung ke wilayah kritik sosial, mengguncang hati dan pikiran pembacanya. Dan pada akhirnya, ia meninggalkan pesan getir namun jujur: Kota yang menyedihkan bukanlah kota tanpa gedung, melainkan kota tanpa nurani.

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cak YeBe

    Darah Pahlawan Tak Pernah Padam, Cak YeBe Kobarkan Semangat Generasi Muda Surabaya Menuju Indonesia Emas 2045

    • calendar_month Sen, 10 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 94
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM — Suasana khidmat menyelimuti halaman Balai Kota Surabaya, Senin (10/11/2025), saat seluruh jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan 2025. Di tengah lantunan doa dan semangat perjuangan yang menggema, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko—akrab disapa Cak YeBe—menyerukan agar api kepahlawanan tidak sekadar dikenang, melainkan dihidupkan kembali dalam […]

  • Rekomendasi Laptop Tipis untuk Kerja dan Kuliah

    Rekomendasi Laptop Tipis untuk Kerja dan Kuliah

    • calendar_month Jum, 23 Mei 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 147
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Rekomendasi Laptop Tipis Terbaik untuk Kerja dan Kuliah: Ringan, Powerful, dan Stylish! Di era mobilitas tinggi seperti sekarang, laptop bukan lagi sekadar alat komputasi, melainkan ekstensi diri kita yang mendukung produktivitas di mana pun berada. Bagi para pekerja profesional yang sering berpindah lokasi atau mahasiswa yang harus membawa laptop dari kos ke kampus […]

  • Lewat Lomba Mural, KPU Surabaya Sosialisasi Pilkada Serentak 2024

    Lewat Lomba Mural, KPU Surabaya Sosialisasi Pilkada Serentak 2024

    • calendar_month Sen, 9 Sep 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 121
    • 0Komentar

    Diagramkota.com Surabaya – KPU Kota Surabaya memanfaatkan mural sebagai sarana sosialisasi Pemilu Serentak 2024. Supaya lebih menarik, menggambar ditembok pinggir jalan tersebut dilombakan

  • Atap Plafon Jeplok, KBM di SDN Sidomojo Dipindahkan ke Perpustakaan

    Atap Plafon Jeplok, KBM di SDN Sidomojo Dipindahkan ke Perpustakaan

    • calendar_month Jum, 10 Jan 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 134
    • 0Komentar

    Diagramkota.com – Peristiwa plafon ruang kelas yang rusak kembali terjadi di salah satu sekolah dasar di Sidoarjo. Setelah sebelumnya plafon SDN Sidodadi ambrol, kali ini kejadian serupa menimpa SDN Sidomojo pada hari Selasa lalu.   Demi keselamatan para siswa, kegiatan belajar mengajar (KBM) sementara waktu dialihkan ke gedung perpustakaan. “Kami memutuskan untuk memindahkan KBM ke […]

  • prabowo Prabowo Ingatkan Jaksa dan Polisi

    Latar Belakang Kasus 2 Guru di Luwu Utara, Prabowo Beri Rehabilitasi Setelah Dipecat Setelah Membantu Honorer

    • calendar_month Kam, 13 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 48
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dua guru SMA Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yakni Rasnal dan Abdul Muis, mengalami pemberhentian dengan hormat setelah dianggap melanggar aturan. Kejadian ini bermula dari tindakan mereka yang menyetujui iuran sukarela sebesar Rp 20.000 per bulan dari orangtua siswa untuk membantu guru honorer yang tidak terdaftar dalam Dapodik. Meski niatnya baik, tindakan tersebut […]

  • Ning Rini Indriyani parade Surabaya Juang 2025

    Parade Surabaya Juang 2025 Usung Tema “Surabaya Epic”, Ning Rini Pimpin Laskar Putri

    • calendar_month Sab, 1 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 68
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersiap menggelar perhelatan kolosal Parade Surabaya Juang 2025 pada Minggu, 2 November 2025. Parade tahunan yang selalu dinanti ini hadir dengan konsep megah bertema “Surabaya Epic”, menyorot kisah heroik para pahlawan perempuan yang selama ini jarang terungkap dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Salah satu kisah yang bakal diangkat adalah legenda […]

expand_less