9 FAKTA Mengerikan Jatuhnya Bangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Nomor Terakhir Mengejutkan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 2 Okt 2025
- comment 0 komentar
Kecelakaan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Tiga Santri Meninggal dan Banyak Luka-Luka
DIAGRAMKOTA.COM – Pada hari Senin, 29 September 2025, sebuah kejadian tragis terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mushala yang sedang dalam proses pembangunan ambruk, menyebabkan tiga santri meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Hingga Rabu, 1 Oktober 2025, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap belasan santri yang terjebak di bawah reruntuhan.
Berikut adalah beberapa fakta yang terungkap dari insiden tersebut:
Kejadian Terjadi Saat Sholat Ashar
Menurut Wahid, salah satu santri yang selamat, kejadian berlangsung saat ratusan santri sedang melaksanakan shalat Ashar. Awalnya, bagian ujung mushala runtuh, lalu merembet ke bagian lainnya. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan di antara para santri.
Suara Retak dan Material Jatuh
Santri lainnya menyebut bahwa sebelum bangunan ambruk, mereka mendengar suara retak dan material jatuh dari lantai atas. Semakin lama, suara itu semakin keras hingga akhirnya bangunan tersebut roboh. Mushala yang ambruk terdiri dari tiga lantai dan masih dalam proses pembangunan.
Banyak Santri Terjebak di Bawah Reruntuhan
Dari kejadian ini, sebanyak 102 santri menjadi korban dan puluhan lainnya terjebak di bawah reruntuhan. Sampai Rabu dini hari, tim SAR berhasil mengevakuasi tiga korban. Dengan tambahan tersebut, total korban yang dievakuasi mencapai 11 orang. Sementara itu, 88 santri berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, dan tiga orang dilaporkan meninggal dunia.
Korban Meninggal dan Cedera Serius
Tiga santri meninggal dunia dengan identitas sebagai berikut: Alvan Ibrahimavic (14) asal Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega; Mochammad Mashudulhaq (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya; dan Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung. Satu santri bernama Nur Akhmad harus diamputasi karena lengan kirinya tertimbun bangunan. Dokter Atok Irawan, Direktur Utama RSUD Sidoarjo, menjelaskan bahwa posisi santri tersebut tertelungkup dan lengan kiri tertimbun bangunan, sehingga harus diamputasi untuk bisa dievakuasi.
Tim SAR Masih Lakukan Pencarian
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga Selasa siang, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap 38 orang yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan jumlah tersebut.
Cara Menyelamatkan Diri
Salah satu santri yang selamat menceritakan cara dia menyelamatkan diri saat bangunan pondok ambruk. Santri kelas menengah Al Khoziny ini mengaku dirinya menyelamatkan diri setelah merangkak melalui celah reruntuhan bangunan. “Saya beruntung menemukan celah di reruntuhan, merangkak, lalu bisa keluar,” ungkapnya.
Permintaan Maaf Pengasuh Pesantren
Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib menyampaikan permohonan maaf kepada para korban insiden tersebut. Menurutnya, kejadian ini sebagai takdir dan meminta semua pihak untuk bersabar. “Ya saya kira ini takdir dari Allah, mudah-mudahan juga diberi diganti oleh Allah yang lebih baik,” kata Mujib.
Penyebab Ambruknya Bangunan
Mujib menyebut ambruknya bangunan diduga karena penopang cor tidak kuat. Saat kejadian, bangunan sedang dalam tahap pengecoran akhir di bagian atas atau dek. “Sepertinya penopang cor itu tidak kuat. Jadi seperti menopang ke bawah,” ungkap Mujib.
Diduga Tidak Memiliki IMB
Bangunan mushala yang ambruk tersebut diduga tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Bupati Sidoarjo Subandi menyayangkan hal itu, karena lebih mendahulukan pembangunan dan mengabaikan perizinan. “Ini saya tanyakan izin-izinnya mana, tetapi ternyata enggak ada. Tadi ngecor lantai tiga, karena konstruksi tidak standar, jadi akhirnya roboh,” kata Bupati Sidoarjo Subandi.
Itulah fakta-fakta yang terungkap dari insiden ambruknya bangunan tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat ini belum ada komentar