DPRD Jatim Desak Penertiban Pabrik Emas di Kandangan Surabaya, Warga Resah Akibat Polusi
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025
- comment 0 komentar

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso (@)
DIAGRAMKOTA.COM – Dugaan pencemaran udara dari aktivitas peleburan emas PT Suka Jadi Logam (SJL) di kawasan Wisma Tengger, Kandangan, Surabaya, menuai sorotan tajam. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso, menegaskan bahwa pemerintah harus segera bertindak karena dampaknya sudah meresahkan masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang berada di sekitar lokasi.
“Kami hadir di sini karena mendengar langsung keluhan panjenengan semua. Aspirasi warga tidak boleh diabaikan,” ujar Cahyo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan tersebut, Senin (15/9/2025).
Warga Keluhkan Bau Menyengat dan Asap Pekat
Menurut Cahyo, laporan warga terkait bau menyengat dan kepulan asap tebal dari pabrik harus ditindaklanjuti secara serius. DPRD Jatim, katanya, akan melakukan kajian mendalam, termasuk menelusuri legalitas perizinan pabrik yang berdiri di kawasan padat penduduk itu.
“Dugaan pencemaran lingkungan di wilayah Tengger ini sangat mengkhawatirkan. Kami akan memastikan apakah perizinan unit usaha tersebut memang sesuai prosedur atau tidak,” tegasnya.
Lokasi Pabrik Bersebelahan dengan Sekolah
Politisi yang juga menjabat Ketua DPC Gerindra Surabaya itu mengingatkan bahwa kawasan permukiman tidak boleh dijadikan lokasi industri berpotensi berbahaya. Apalagi, pabrik tersebut berada persis di samping SDN Kandangan III Surabaya, sehingga aktivitas belajar mengajar berisiko terganggu.
“Bahaya ini bukan hanya dari limbah padat, tapi juga dari gas hasil produksi yang bisa merusak kesehatan anak-anak. Kondisi ini jelas tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Akan Dibawa Hingga Tingkat Kementerian
Cahyo memastikan persoalan ini tidak akan berhenti di tingkat lokal. Pihaknya akan menindaklanjuti dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Pemkot Surabaya melalui Wakil Wali Kota Armuji, serta DPR RI lewat Bambang Haryo untuk disampaikan langsung ke kementerian terkait.
“Ini akan kami kawal bersama lintas lembaga supaya solusi segera ditemukan,” jelasnya.
DPRD Jatim: Aktivitas Pabrik Diminta Dihentikan Sementara
Selain itu, Cahyo juga mengimbau warga tetap menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Ia mendesak agar pabrik menghentikan sementara operasinya sampai proses investigasi selesai.
“Selama masih bermasalah, sebaiknya pabrik tidak berproduksi dulu demi keselamatan bersama,” pintanya.
Keluhan Warga Sudah Berlangsung Lama
Diketahui, sejak akhir 2024 warga Wisma Tengger sudah mengeluhkan polusi yang memicu batuk, iritasi tenggorokan, hingga sesak napas. Orang tua murid pun cemas anak-anak mereka di SDN Kandangan III terpapar zat berbahaya.
DLH Surabaya sebenarnya sudah mengirimkan surat peringatan serta memberi tenggat hingga Juni 2025 agar PT SJL melakukan uji emisi dan perbaikan pengelolaan limbah. Namun warga menilai hasilnya belum optimal, karena asap pekat masih terlihat keluar dari cerobong pabrik.
“Tidak boleh ada industri yang mengancam kehidupan warga Kota Surabaya, apalagi berdampingan dengan sekolah. Ini jelas merugikan masyarakat,” pungkas Cahyo. [@]
