Anggaran Surabaya 2025: Antara Tuduhan Pemborosan dan Klarifikasi Pemkot
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 26 Sep 2025
- comment 0 komentar

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, M Fikser saat menemui massa aksi.
Polemik tak berhenti di situ. Mauli menyoroti rencana pinjaman daerah yang disebut berbunga tinggi, 13,7 persen. Menurutnya, utang daerah seharusnya diarahkan untuk belanja modal, bukan tersedot ke pos-pos yang tidak produktif.
Namun, Fikser menyatakan bunga pinjaman jauh lebih rendah. “Pemkot sudah negosiasi dengan Bank Jatim, bunganya di bawah 6 persen. Pinjaman ini khusus untuk infrastruktur strategis, seperti rumah sakit. Semua dihitung dengan kajian risiko yang ketat,” tandasnya.
Anggaran Surabaya 2025: Antara Kritik dan Klarifikasi
Kontroversi APBD Surabaya 2025 memperlihatkan betapa pentingnya keterbukaan informasi publik. Di satu sisi, kritik Mauli Fikr menyoroti potensi pemborosan dan inkonsistensi perencanaan. Di sisi lain, Pemkot melalui M Fikser berusaha meluruskan dengan data dan narasi berbeda.
Publik kini menunggu, sejauh mana DPRD Surabaya menjalankan fungsi pengawasan. Apakah klarifikasi Pemkot akan meredakan kritik, atau justru menjadi bahan evaluasi lebih lanjut?
Satu hal yang pasti, transparansi anggaran menjadi kunci agar setiap rupiah benar-benar kembali ke rakyat. [@]
