Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PERISTIWA » Makanan Legendaris Bondowoso yang Mengundang Kenangan Nostalgia

Makanan Legendaris Bondowoso yang Mengundang Kenangan Nostalgia

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Bondowoso, yang juga dikenal sebagai Kota Seribu Bukit, berada di sebelah timur pulau Jawa. Selain menawarkan pemandangan alam yang indah, kawasan ini juga terkenal dengan berbagai macam masakan khas yang patut dicoba.

Makanan legendaris khas Bondowoso memiliki daya tarik yang unik. Tidak hanya rasa yang mampu membangkitkan kenangan, suasana tempat penyajian makanan tersebut juga menciptakan kerinduan khusus bagi para penggemar kuliner.

Mari kita lihat daftar makanan khas Bondowoso yang legendaris dan wajib Anda coba!

1. Soto Ayam

Di Kelurahan Dabasah, khususnya di RT 35 RW 8, terdapat sebuah warung soto ayam yang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat.

Penyajian yang sederhana, mirip dengan soto biasa, yaitu kaldu bening hangat yang berisi ayam, mi, telur, serta sayuran seperti kol. Tidak terdapat tambahan kelapa parut atau kerupuk udang, membuatnya terasa ringan namun tetap khas.

Untuk menikmati sepiring soto legendaris ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp14.000. Rasanya yang sederhana justru memberikan kesan kenangan khusus.

Bahkan, sejumlah netizen melalui unggahan akun Instagram @kulinerbondowoso juga berbagi kenangan mereka.

Sepertinya benar-benar membangkitkan kenangan, setelah berenang di Kidang Kencana langsung makan di sini dan itu sudah sepuluh tahun yang lalu,komentar salah satu netizen pemilik akun @vinaanafisah.

Bermain dan berenang di Kidang Kencana ternyata menjadi kenangan masa kecil bagi beberapa penduduk Bondowoso. Tidak heran, jika rasa nostalgia muncul kembali saat menikmati hidangan kuliner yang satu ini.

Meskipun rasa masakan tradisional ini tergolong sederhana, justru ke sederhanaannya membuat banyak orang ingin mencobanya berulang kali. Harga yang murah serta suasana nostalgia yang mengelilingi tempatnya menjadi daya tarik khusus bagi para penggemar makanan untuk terus datang ke warung soto ayam legendaris ini.

2. Mie Goreng

Berikutnya adalah kuliner legendaris berupa mie goreng. Makanan ini memiliki tekstur yang lembut dan sedikit basah, serta bentuk mi yang berbeda dibandingkan mi biasanya.

Rasa yang lezat dan gurih menjadi ciri khas tersendiri, terlebih dengan penambahan topping ayam dan ampela dalam jumlah yang cukup banyak.

Kualitas rasanya yang tetap istimewa sejak dulu hingga kini menjadikan mie goreng ini tetap diminati banyak orang. Banyak pelanggan yang sudah mengenalnya sejak masih duduk di bangku SD maupun TK, dan hingga saat ini tetap setia menikmatinya. Tidak heran jika mie goreng ini dijuluki sebagai makanan legendaris yang patut dicoba.

Menariknya, lokasi penjualannya masih berada di RT dan RW yang sama dengan soto ayam legendaris sebelumnya, seperti yang terlihat dalam unggahan video reels Instagram @kulinerbondowoso.

3. Tahu Campur Lamongan

Tidak kalah terkenal, tahu campur Lamongan juga menjadi hidangan yang diminati di Bondowoso. Terletak di Jl. Diponegoro, Kotakulon, pengunjung bisa dengan mudah menemukan warung ikonik ini.

Dikutip dari unggahan Instagram @tahu_campur_lamongan_legend, warung tahu campur ini telah beroperasi sejak tahun 1990. Tidak heran jika dijuluki sebagai makanan legendaris yang masih bertahan hingga saat ini.

Satu porsi tahu campur Lamongan terdiri dari lontong, selada segar, perkedel singkong, tahu, mi kuning, dan potongan kikil yang banyak. Makanan ini menjadi lebih spesial berkat tambahan petis udang serta kuah kaldu rempah yang harum dan menggugah selera.

Warung ini beroperasi setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 22.00. Oleh karena itu, pengunjung dapat menikmati fasilitasnya dari sore hingga malam hari. Untuk informasi tambahan dan pemesanan, tersedia melalui akun Instagram resmi mereka.

Harga satu porsi tahu campur Lamongan berkisar antara Rp15.000 hingga Rp25.000. Untuk penggemar kikil, opsi dengan harga Rp25.000 layak dicoba karena menggunakan kikil asli dari kaki sapi yang kenyal dan lembut.

Sedap dan penuh rasa, tak mengherankan jika makanan ini menjadi salah satu ikon legendaris Bondowoso. Jadi, apakah Anda sudah siap memilih kuliner legendaris yang akan Anda coba? (*)

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPRD Surabaya : Pelayanan Publik Berbasis Digital Tingkatkan Investasi

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Dms
    • visibility 9
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya yang akrab disapa Buleks menegaskan pentingnya pelayanan publik berkualitas sebagai ujung tombak dalam menarik minat investasi. Dia menyebut, sebagai kota besar, Surabaya punya posisi strategis yang patut diimbangi dengan kemudahan pelayanan dan kepastian hukum bagi para pelaku usaha. “Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya memiliki […]

  • Cegah Stunting, Plt Bupati Subandi Salurkan Ayam dan Telur untuk Warga

    • calendar_month Sen, 9 Sep 2024
    • account_circle Adis
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Diagramkota.com- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo membagikan bantuan pangan berupa ayam dan telur kepada 2.085 keluarga di Sidoarjo. Upaya ini dilakukan untuk mencegah Stunting di Sidoarjo. Para penerima itu merupakan keluarga yang masuk dalam kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS). pembagian bantuan kali ini, Senin (9/9) digelar di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Buduran, Kecamatan Sidoarjo, dan Kecamatan Candi. […]

  • Selesaikan RUU Perampasan Aset, Jangan Fokus pada RUU Anti-Flexing

    • calendar_month Sab, 13 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 5
    • 0Komentar

    Kritik terhadap RUU Anti-Flexing dari Pakar Hukum DIAGRAMKOTA.COM – Seorang dosen hukum dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Septi Nur Wijayanti, menyampaikan kritik terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti-Flexing yang diajukan oleh anggota DPR Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani. Menurutnya, RUU ini berpotensi menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda dan bisa bertentangan dengan konstitusi. Secara konstitusional, dasar pembentukan sebuah undang-undang harus […]

  • Warga Ngesong Gelar Sedekah Bumi, Walikota Surabaya: Generasi muda wajib paham sejarah leluhur mereka

    • calendar_month Ming, 28 Jul 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 4
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Sebagai ungkapan syukur atas segala berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, warga Ngesong RW 6 Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, yang dipimpin oleh Iswiyanto, kembali mengadakan pesta rakyat sedekah bumi pada Minggu, 28 Juli 2024. Ketua panitia sedekah bumi, Danang, menyatakan bahwa acara ini diadakan secara rutin setiap tahun sebagai bentuk penghormatan […]

  • Tiga Bayi Lahir di Hari Bhayangkara, Kapolres Mojokerto Berikan Hadiah Istimewa

    • calendar_month Rab, 3 Jul 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 6
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kebahagiaan luar biasa dirasakan oleh tiga keluarga di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ketika bayi mereka lahir pada tanggal 1 Juli 2024, bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-78. Untuk memperingati momen istimewa ini, Kapolres Mojokerto, AKBP Dr. Ihram Kustarto, memberikan kejutan spesial kepada bayi-bayi yang lahir pada hari tersebut. Dua bayi lahir melalui operasi caesar […]

  • Wali Kota Eri Cahyadi: Surabaya Siap Menjadi Tuan Rumah Munaslub APEKSI 2025

    • calendar_month Jum, 7 Jun 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 8
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024 menyepakati beberapa keputusan penting, salah satunya menetapkan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) APEKSI Tahun 2025. Keputusan ini muncul dalam agenda sidang pleno I, II, dan III pada hari kedua Rakernas XVII APEKSI […]

expand_less
Exit mobile version