DIAGRAMKOTA.COM – Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar Satlantas Polresta Sidoarjo selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025, menjaring ribuan pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran terbanyak didominasi oleh pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm berstandar SNI serta pengemudi yang tidak membawa surat kendaraan seperti STNK.
Dalam konferensi pers di Mapolresta Sidoarjo pada Senin (28/7/2025), Kabag ops Kompol Moh. Irfan menyampaikan bahwa operasi ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”. Tujuannya, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang aman dan sesuai aturan.
Operasi Patuh Semeru 2025 menyasar delapan jenis pelanggaran prioritas. Antara lain, penggunaan HP saat berkendara, pengemudi di bawah umur, tidak memakai helm atau sabuk pengaman, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, melebihi batas kecepatan, berboncengan lebih dari satu orang, serta pelanggaran overdimensi dan overmuatan.
Selama operasi berlangsung, Satlantas Polresta Sidoarjo menyita sebanyak 6.824 lembar STNK, 4.640 SIM, dan 1.443 dokumen tilang elektronik (ETLE). Selain itu, turut diamankan 15 unit kendaraan roda dua tanpa spesifikasi teknis serta 300 knalpot brong yang langsung dipotong di tempat.
Kompol Moh. Irfan menegaskan bahwa kendaraan yang disita dapat diambil kembali, namun dengan syarat pemilik wajib menunjukkan surat kelengkapan dan memastikan kondisi kendaraan dikembalikan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
Dalam pelaksanaan operasi ini, strategi penindakan terbagi menjadi tiga bagian, yakni kegiatan preemtif 25 persen, preventif 25 persen, dan penegakan hukum atau gakkum sebesar 50 persen. Fokus utama adalah mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Kepala Kantor Jasa Raharja Sidoarjo, Fitria Andy Zuhada, mengapresiasi kinerja Polresta Sidoarjo selama pelaksanaan operasi. Menurutnya, sebelum operasi digelar, angka kecelakaan di Sidoarjo cukup tinggi, dengan santunan korban mencapai Rp1,6 miliar.
Setelah operasi berjalan, terjadi penurunan angka kecelakaan hingga 40 persen. Penurunan ini menunjukkan dampak nyata dari operasi terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dengan tertib dan aman.
“Kami sangat mengapresiasi Satlantas Polresta Sidoarjo dan berharap masyarakat tetap membudayakan tertib lalu lintas demi keselamatan bersama,” pungkas Fitria Andy Zuhada.(DK/Ais)