DIAGRAMKOTA.COM — Di tengah hiruk-pikuk politik dan ketidakpastian ekonomi, Lilik Hendarwati, Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKS, menunjukkan bahwa kepercayaan rakyat bukan sekadar simbol di atas kertas. Dalam agenda reses masa sidang II tahun 2025 di Kota Surabaya, ia kembali membuktikan bahwa keberpihakan pada rakyat harus diwujudkan dalam tindakan nyata.(08/07/25)
Tak ingin menjadikan reses sebagai rutinitas kosong, Lilik mendatangi langsung sejumlah titik di Kota Pahlawan, menyapa warga, dan mendengar persoalan yang dihadapi masyarakat. Mulai dari pengangguran, akses fasilitas umum, hingga kebutuhan program pemberdayaan ekonomi, semua ia catat dan tanggapi dengan komitmen konkret.
“Bagi saya, langkah ini tidak akan berhenti hanya di dengar dan dicatat. Aspirasi itu harus ditindaklanjuti. Karena rakyat butuh solusi, bukan sekadar simpati,” tegas Lilik dalam salah satu forum warga.
Salah satu langkah nyatanya adalah menginisiasi pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu rumah tangga di wilayah RW 14. Program ini dirancang untuk memberdayakan ekonomi keluarga secara langsung dari tingkat paling bawah.
“Perempuan adalah pilar ekonomi keluarga. Ketika mereka berdaya, maka keluarganya juga kuat. Ini bukan proyek politik, ini komitmen jangka panjang,” lanjutnya.
Meski tak lepas dari kritik dan keraguan, Lilik memilih untuk terus melangkah. Ia mengaku tidak gentar menghadapi keraguan publik, sebab kepercayaan rakyat adalah bahan bakar utama perjuangannya.
“Yang meragukan niatku justru memperkuat langkahku. Aku tidak hadir untuk pencitraan, tapi untuk pengabdian,” ujarnya mantap.
Konsistensi Lilik tak hanya mendapat tempat di hati konstituennya, tapi juga apresiasi tulus dari warga. Salah satunya datang dari Siti, warga Tanah Kali Kedinding, yang menyebut Lilik sebagai sosok yang selalu hadir saat masyarakat membutuhkan.
“Bu Lilik itu bukan tipe yang datang saat pemilu saja. Beliau hadir waktu kami benar-benar butuh bantuan,” kata Siti dengan mata berkaca-kaca.
Melalui reses ini, Lilik Hendarwati menegaskan bahwa menjadi wakil rakyat bukan soal jabatan, tapi soal tanggung jawab dan keberanian untuk hadir secara nyata. Dengan langkah yang tak terbendung, ia menjadikan politik sebagai jalan pelayanan yang menyentuh dan mengubah kehidupan warga.
“Saya sadar tidak semua orang akan memahami jalan ini. Tapi selama rakyat masih percaya, saya akan terus melangkah,” pungkasnya.(Dk/yud)