DIAGRAMKOTA.COM – Indonesia kembali diguncang gempa bumi pada Sabtu, 12 Juli 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan tiga gempa signifikan di Nias Selatan (Sumatera Utara), Pacitan (Jawa Timur), dan Halmahera Timur (Maluku Utara).
Meski tidak menyebabkan kerusakan besar, gempa-gempa ini mengingatkan kita akan aktivitas seismik aktif di Indonesia.
Gempa di Nias Selatan
Pagi tadi, pukul 07:11:56 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang 297 km barat daya Nias Selatan. Berlokasi di koordinat 1,62 LS, 96,28 BT dengan kedalaman 10 km, gempa ini tidak dirasakan signifikan oleh masyarakat.
Gempa lain berkekuatan magnitudo 3,4 juga tercatat pada pukul 10:12:01 WIB di 86 km tenggara Nias Selatan, namun hanya terasa ringan.
Gempa di Pacitan
Pukul 10:25:54 WIB, gempa magnitudo 4,6 terjadi 67 km barat daya Pacitan, Jawa Timur. Dengan kedalaman 26 km di koordinat 8,74 LS, 110,87 BT, gempa ini kemungkinan hanya terasa ringan di wilayah sekitar. BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami.
Gempa di Halmahera Timur
Terbaru, pada pukul 11:45 WIB (diperkirakan berdasarkan waktu terkini), gempa magnitudo 4,4 mengguncang laut 35 km barat laut Halmahera Timur, Maluku Utara. Pusat gempa berada di koordinat 1,63 LU, 128,43 BT dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami dan belum ada laporan kerusakan.
Indonesia di Cincin Api Pasifik
Ketiga gempa ini menegaskan posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik, kawasan dengan aktivitas seismik tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik. Gempa di Nias Selatan dan Pacitan dipicu oleh penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sedangkan gempa di Halmahera Timur terkait dinamika lempeng di wilayah timur Indonesia. keterangannya.
Tips Kewaspadaan
- BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa.
- Mengunduh aplikasi “Info Gempa Bumi Terkini” untuk peringatan real-time.
- Mengenali lokasi aman di rumah atau tempat kerja untuk berlindung.
- Menyiapkan tas darurat berisi dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan dasar.
Dengan kesiapsiagaan dan edukasi, risiko dampak gempa dapat diminimalkan. Tetap waspada!