Dorong Kampung Madani, Pimpinan DPRD Surabaya Gaungkan Lewat Majelis Ilmu

DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan pentingnya memperkuat nilai-nilai keagamaan dan sosial sebagai bagian dari pembangunan kota.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Pengajian Akbar dalam rangka Haul Kyai Nakidin di Kampung Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, menjelang bulan Muharram 1447 H, Minggu (6/7/2025) malam.

Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Mas Toni ini menyebut bahwa majelis ilmu memiliki peran strategis dalam membentuk karakter masyarakat dan membangun peradaban kota.

“Majelis ilmu seperti ini adalah pondasi bagi lahirnya peradaban kota yang unggul. Ia menumbuhkan akhlak, memperkuat ukhuwah, dan mendorong empati sosial di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban,” ujarnya.

Menurutnya, kota yang hebat tidak hanya dilihat dari kemajuan infrastrukturnya, tetapi juga dari bagaimana karakter dan spiritualitas warganya dibangun.

Fathoni menekankan bahwa kegiatan keagamaan di kampung-kampung menjadi titik awal terbentuknya Kampung Madani sebuah konsep kampung yang religius, inklusif, dan berdaya saing secara sosial-ekonomi.

“Kampung Madani harus dibangun dari akar dengan dimulai dari pengajian, dari musala, dari gotong royong warga. Di sanalah pendidikan karakter dan spiritualitas tumbuh secara otentik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan fisik kota harus diimbangi dengan pembangunan batin masyarakat.

Karena itu, Fathoni mendorong agar pemerintah kota dan para tokoh masyarakat memberi ruang lebih luas bagi kegiatan keagamaan yang menyejukkan dan menyatukan.

“Tidak bisa jika kota dibangun tanpa spiritualitas. Tapi bila akhlak ikut tumbuh bersama pembangunan, maka Surabaya bisa menjadi kota yang tak hanya maju, tapi juga bermartabat,” ujarnya.

Kehadirannya malam itu disambut hangat oleh para jamaah. Ia tampak membaur bersama warga, mendengarkan harapan dan aspirasi mereka secara langsung.

“Mari terus hidupkan kampung kita dengan ilmu, iman, dan kebersamaan. Karena dari kampunglah peradaban kota dimulai,” pungkasnya.